Balitopik.com, BADUNG – Umat Katolik di wilayah Sading, Kabupaten Badung, Bali, merayakan momen bersejarah dan penuh sukacita, yakni ulang tahun berdirinya Gereja Katolik Stasi Santa Maria Guadalupe yang ke-70 pada Minggu (14/12/2025).
Peringatan HUT ke-70 ini mengangkat tema Bangkit Dan Bergerak Bersama Mewujudkan Gereja Sinodal Melalui Semangat Melintasi Umat Gereja Perdana Sading. Tema ini menjadi titik refleksi atas tujuh dekade perjalanan iman, pelayanan, dan kontribusi gereja bagi masyarakat sekitar.
Puncak perayaan tahun ini ditandai dengan Misa Syukur yang dipimpin oleh Pastor Paroki Santa Theresia Tangeb, Pastor Alex Datu SVD dan Pastor Jonh Sera SVD yang dihadiri oleh seluruh umat Stasi Sading serta perwakilan dari stasi-stasi tetangga.
Tonggak Sejarah Pelayanan Umat
Stasi Santa Maria Guadalupe Sading, yang berada dalam lingkup Paroki Santa Theresia Tangeb Tangeb, telah berdiri teguh sebagai pusat kegiatan rohani sejak didirikan pada tahun 1955.
Selama 70 tahun, gereja ini bukan hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi saksi bisu perkembangan komunitas Katolik lokal, dari generasi ke generasi.
“Peringatan 70 tahun ini adalah momen penting untuk menengok kembali sejarah panjang perjuangan iman para pendahulu kita. Mereka mendirikan stasi ini dengan segala keterbatasan, hingga kini gereja ini terus tumbuh dan berkembang,” ujar Ketua Stasi Gereja Katolik Stasi Santa Maria Guadalupe, Sading, Albertus Guru Gara.
Menjaga Nilai Toleransi dan Kebersamaan
Gereja Stasi Santa Maria Guadalupe Sading dikenal memiliki peran aktif dalam memelihara kerukunan antarumat beragama, terutama dengan masyarakat Hindu di Desa Adat Sading.
Sejumlah kegiatan peribadatan, termasuk Perayaan Natal, kerap mendapatkan pengamanan dan dukungan penuh dari Pecalang dan aparat setempat, menunjukkan tingginya toleransi yang telah terjalin dengan baik.
“Pendiri atau perintis berdirinya gereja ini adalah orang asli Sading. Selama ini interaksi antara umat Katolik Gereja Santa Maria Guadalupe dengan masyarakat Banjar Negara Sading sangat akur. Kita menjaga itu sebagai warisan toleransi dari para pendahulu,” ujar Albertus.
Tantantan Gereja Katolik Stasi Santa Maria Guadalupe Sading
Albertus menjelaskan, salah satu tantangan yang dihadapi pengurus gereja adalah jumlah umat yang terus bertambah sementara kapasitas gereja hanya menampung sekitar 50 orang.
Saat ini jumlah umat Katolik Gereja Santa Maria Guadalupe Sading lebih dari 200 jiwa dan akan terus bertambah. Jumlah itu di luar dari umat tamu atau umat diaspora.
“Sebagai pengurus kami harus memberikan kenyamanan bagi seluruh umat yang bergereja di sini. Puji Tuhan atas swadaya umat dan donatur dari internal di gereja kita membuat Kanopi agar umat tidak kepanasan atau kehujanan saat musim hujan seperti sekarang ini,” kata dia.
Rencana Renovasi Gereja
Albertus menambahkan, pihaknya berencana merenovasi gereja ini menjadi lebih besar seiring bertambahnya umat Katolik. Pihaknya telah mengirimkan proposal bantuan dana ke Pemerintah Kabupaten Badung.
Ajakan Untuk Tetap Solid
Dengan memasuki tahun ke-70, Gereja Stasi Santa Maria Guadalupe Sading bertekad untuk terus memperkuat iman umat, meningkatkan pelayanan sosial, dan berkontribusi secara nyata bagi kemajuan dan kerukunan di Kabupaten Badung.
“Saya mengajak khusus untuk umat Stasi Sading mari kita tetap jaga kekompakan, dengan semangat kolaborasi saya yakin kita bisa mewujudkan rencana dan niat baik kita untuk membangun gereja yang baru.”
“Saya juga berharap seluruh stasi-stasi yang bernaung di bawah Paroki Santa Theresia Tangeb, semoga bisa membantu kami karena kami adalah yang paling sedikit,” tandas Albertus. (*)

















