Balitopik.com – Masyarakat sekitar Pesanggaran Denpasar Selatan selalu dihantui permasalahan lingkungan yang berakibat pada kesehatan. Mulai dari bau busuk dari TPA Suwung, hingga polusi dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di wilayah tersebut.
Terbaru mengenai polusi yang keluar dari cerobong PLTD itu, kini perlahan bermunculan riak-riak protes dari masyarakat Pesanggaran.
Terkait itu, Pemerintah Provinsi Bali melalui Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali, Ir. Ida Bagus Setiawan ST, M,Si mengatakan pihaknya meminta dan terus mendorong agar PLN melakukan transisi yang lebih ramah lingkungan.
“Nah artinya kita dorong PLN untuk memakai yang ramah lingkungan, itu yang bisa kita dorong,” ucapnya saat ditemui di Kantor DPD RI Bali, Kamis (23/11/2023).
Setiawan menjelaskan alasan diletakkannya PLTD di Pesanggaran adalah karena wilayah bagian Selatan Bali yang paling banyak menyedot aliran listrik. Sehingga PLN menempatkan PLTD dekat lokasi yang paling banyak membutuhkan listrik.
Namun dia mengakui penempatan PLTD di Pesanggaran itu memang tetap membawa dampak tersendiri. Sehingga pihaknya terus mendorong PLN untuk ada transisi.
“Permasalahannya adalah beban kebutuhan listrik kita itu bebannya banyak di Selatan, jelas pembangkit itu tidak akan jauh dari pusat beban, karena ini hitung-hitungan ekonomis juga, sehingga pasti akan dilakukan dengan beban penggunaan listrik dengan menghitung dampak yang paling minimal,” kata Setiawan.
“Tapi ke depan tentunya PLN akan melakukan sistem transmisi ketenagalistrikan Bali. Jadi dorongan kita ke PLN adalah menggunakan peralatan atau pembangkit yang ke depannya ramah lingkungan,” tandasnya.