Balitopik.com, JAKARTA – Gubernur Bali, Wayan Koster menjadi salah satu penerima penghargaan Innovation Public Official Leader usai menjalankan 6 program prioritas di Bali.
Acara bertema “Inovasi Membangun Negeri 2025” ini digelar di Studio tvOne, The Convergence Indonesia, Rasuna Epicentrum Jakarta Selatan, Jumat (7/11/2025).
Penghargaan yang diinisiasi oleh TVOne tersebut diberikan kepada pemerintah daerah, BUMN/BUMD, tokoh nasional, dan pihak swasta yang telah memberikan kontribusi luar biasa melalui inovasi di berbagai bidang.
Gubernur Bali Wayan Koster dinilai salah satu yang tepat mendapat penghargaan tersebut lantaran sejumlah program yang inovatif dan berkelanjutan.
Yaitu penanganan sampah, kemacetan, penertiban transportasi wisata, penertiban usaha wisata, pengontrolan perilaku wisatawan asing, pengendalian botol plastik sekali pakai hingga pembangunan Pusat Kesenian Bali (PKB).
Tak hanya infrastruktur, Koster juga menaruh perhatian penuh pada sumber daya manusia melalui program 1 keluarga 1 sarjana yang membuka jalan bagi 1. 450 mahasiswa dari keluarga miskin untuk berkuliah di berbagai kampus di Bali.
Dalam acara ini Wayan Koster diwakili oleh Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bali, Gede Pramana.
Gede Pramana menjelaskan bahwa Innovation Public Official Leader ini merujuk pada pemimpin pejabat publik yang inovatif, yakni pejabat pemerintah yang menggabungkan kreativitas, kemampuan beradaptasi, dan pemikiran strategis untuk mendorong perubahan dan perbaikan signifikan dalam pelayanan publik.
“Para kepala daerah yang menerima penghargaan ini dianggap melampaui metode tradisional, menantang status quo, dan menciptakan budaya yang mendorong eksperimen serta solusi baru untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berkembang,” terang Pramana.
Karakteristik utama pemimpin pejabat publik yang inovatif visi strategis, dimana memiliki pandangan ke depan dan menetapkan tujuan berani yang mendorong organisasi mereka menuju kesuksesan jangka panjang.
Kemudian soal mengantisipasi tren dan peluang yang muncul, dengan pengambilan resiko yang terukur, serta memiliki inovatif sekalipun merasa nyaman dengan ketidakpastian dan bersedia mengambil risiko yang diperhitungkan.
“Cenderung pemimpin inovatif yang terpilih pada ajang ini, adalah mereka yang melihat kegagalan sebagai kesempatan belajar dan mendorong eksperimen dalam tim mereka,” Pramana. (*)

















