Balitopik.com – Aliran listrik di Bali terputus total atau blackout papa Jumat 2 Mei 2025, sore. Hal ini mengakibatkan hampir 80 persen aktivitas Bali lumpuh.
Sebagai pulau pariwisata yang dikunjungi wisatawan dari seluruh negara di dunia, blackout sangat mengganggu, mulai dari bandara, provider, pusat perbelanjaan, rumah sakit, hotel, restoran hingga akomodasi kepariwisataan lainnya terganggu.
Seluruh pihak bergerak cepat. Pemerintah Provinsi Bali, PLN dan Pemerintah Pusat melakukan koordinasi mencari solusi.
Gubernur Koster langsung menggelar rapat darurat secara daring bersama Direktur Utama PLN, jajaran direksi pusat, dan GM PLN UID Bali untuk memastikan pemulihan bisa berjalan cepat.
“Saya langsung menghubungi Dirut PLN untuk rapat koordinasi. Fokus utama kami waktu itu adalah percepatan penanganan agar masyarakat tidak terlalu lama terdampak,” ujar Koster dalam pernyataannya, Jumat malam.
Upaya itu membuahkan hasil. Menjelang tengah malam, sekitar 90 persen wilayah Bali sudah kembali terang. Sementara sisanya, terutama di wilayah barat, utara, dan timur Bali diperkirakan pulih secara bertahap hingga Sabtu dini hari melalui sistem pemadaman bergilir.
Koster juga menegaskan pentingnya menjaga operasional fasilitas publik dan infrastruktur vital. “Bandara, rumah sakit, kawasan pariwisata, semuanya kami jaga agar tetap berfungsi. Ini soal pelayanan dan menjaga nama baik Bali, Indinesia di mata dunia,” tegasnya.
PLN dalam rapat itu turut menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Bali atas gangguan yang terjadi.
“Kalau sejak awal saya tidak langsung ambil alih koordinasi, bisa jadi pemulihan bakal lebih lama. Ini menyangkut kepercayaan masyarakat,” tutup Koster.
Untuk diketahui, gangguan itu diduga berasal dari pembangkit dan sistem transmisi. Saat ini sedang recovery. (*)