Balitopik.com, GIANYAR – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Gianyar bersama Pemuda Katolik Komisariat Cabang Gianyar menggelar Kelas Jurnalistik sebagai upaya membentuk pola pikir kritis dan kemampuan literasi media di kalangan generasi muda di Aula Paroki Santa Maria Ratu Rosari Gianyar, Minggu (12/10/2025).
Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Bulan Bakti Pemuda dengan mengangkat tema “Pelatihan Penulisan Opini dan Jurnalistik Pemuda Gianyar 2025”. Kelas ini diisi oleh seorang jurnalis yakni Rovin Bou yang saat ini bekerja sebagai redaktur di media online, Bali Topik (Balitopik.com).
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai organisasi kepemudaan, mahasiswa, hingga pelajar SMA/SMK. Para peserta diberikan pembekalan seputar dasar-dasar jurnalistik, seperti penulisan berita, penulisan opini teknik wawancara hingga pemahaman etika pers.
Sekretaris DPD KNPI Kabupaten Gianyar, I Wayan Degus Jaya, S.S, S.Pd., dalam sambutannya menegaskan pentingnya generasi muda memiliki kemampuan menyaring informasi di tengah derasnya arus media sosial.
“Anak muda jangan hanya jadi objek informasi, tapi harus mampu menjadi produsen informasi yang berkualitas. Lewat kelas jurnalistik ini, kami ingin melahirkan pemuda yang mampu bersuara secara cerdas dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua Pemuda Katolik Gianyar, Inggrit Rosari Rea, S.Pd., M.Pd., menambahkan bahwa pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk membangun karakter kepemimpinan yang berbasis pada nilai kebenaran dan keberpihakan kepada masyarakat.
“Sikap kritis dan kemampuan menulis adalah senjata penting bagi generasi muda untuk mengawal kebijakan publik. Kami berharap setelah pelatihan ini para peserta mampu menerapkan unsur-unsur jurnalistik dalam keseharian,” kata Inggrit yang juga adalah Ketua Bidang Pendidikan, Riset, dan Teknologi DPD KNPI Kabupaten Gianyar tersebut.
Dengan adanya kelas jurnalistik ini, DPD KNPI Gianyar dan Pemuda Katolik Gianyar berharap tercipta ekosistem pemuda yang tidak hanya aktif secara sosial, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan ruang informasi yang sehat dan edukatif.
Sementara, dalam sesi pemaparan, Rovin Bou menjelaskan tentang dasar-dasar jurnalistik, metode penulisan opini dan release berita. Namun di sisi lain ia menegaskan pelatihan jurnalistik tidak semata-mata menjadikan para peserta untuk berprofesi sebagai seorang jurnalis atau wartawan.
Lebih dari itu, kata dia, pemahaman tentang dasar-dasar jurnalistik dapat membantu seseorang untuk tidak mudah terpapar hoax. Sebab, orang dengan kemampuan jurnalistik akan melakukan validasi terhadap suatu informasi.
“Banyak sekali informasi hoax beredar saat ini. Maka pemahaman tentang jurnalistik sebetulnya sangat membantu untuk menangkal informasi hoax atau informasi yang menyesatkan tersebut,” tegasnya. (*)