Balitopik.com – Ketua Umum DPP Perhimpunan Ahli Kesehatan Kerja Indonesia (PAKKI), Dr. Hendra, SKM.,MKKK menyoroti keselamatan kerja di sektot pariwisata. Hal itu disampaikan usai melantik Dewan Pengurus PAKKI Bali, di Gedung C Universitas Dhyana Pura (Undhira), Dalung, Kuta Utara, Badung, Jumat (20/9/2024).
Hendra menyebut, PAKKI harus mengambil peran dalam mensosialisasikan kesehatan keselamatan kerja (K3) di Bali khususnya di sektor pariwisata.
“Misalnya perhotelan atau ada juga atraksi-atraksi kan, nah jangan sampai kegiatan-kegiatan atraksi-atraksi itu malah menimbulkan kerugian, misalnya cedera ataupun sakit dan sebagainya, nah itu bagian dari concern kami juga,” jelas Hendra.
Senada, Ketua DPD PAKKI Bali, Ni Putu Resiki, mengatakan, pihaknya akan langsung terjun ke lapangan untuk mensosialisasikan K3 di semua sektor.
“Jadi boleh dikatakan di Bali ini banyak ada perusahaan, industri hotel dan lain sebagainya ya. Ini amat sangat padat, padat segalanya boleh katakan seperti itu ya,” tutur Resiki.
“Nah PAKKI ini kita gimana caranya itu kita juga supaya punya kontribusi untuk mengawal itu. Artinya ya safety untuk daerah tujuan pariwisata.”
PAKKI Bali, lanjut Resiki, juga akan menyasar masyarakat untuk memberikan edukasi terkait organisasi dan peran K3 terhadap keberlangsungan kesehatan kerja dalam industri pekerjaan.
“Sosialisasi, entah itu kulo nuwun istilahnya ya, memperkenalkan organisasi, ini loh organisasi kita. Begitu tahu dan tahu produk kita, produk kita apa sih sebenarnya, menguntungkan apa merugikan,” tambah Resiki.
Di sisi lain, praktisi kesehatan keselamatan kerja (K3) Apt. Drs. A.A Raka Karsana Biomed, FISQua, mendorong kolaborasi antara PAKKI dan Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) demi terwujudnya kesinambungan keselamatan kerja dan dunia wisata khususnya Bali.
“Jadi pemerintah daerah memberikan informasi tentang keberadaan PAKKI ini. Kemudian kita asosiasi, tadi sudah bicara dengan asosiasi juga PHRI, kita ajak untuk PHRI untuk kerjasama, untuk melakukan langkah-langkah ke depan. Memberikan pemahaman, kemudian juga memberikan konsep ini berkelanjutan,” timpal Raka. (*)