Balitopik.com – SumbaMedia HUB dan BBF Bali (Brown Bag Films) resmi menjalin kerjasama strategis dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU) untuk mengembangkan film animasi yang berfokus pada digitalisasi budaya.
CEO SumbaMedia HUB, Herman Umbu Billy menjelaskan kolaborasi itu bertujuan untuk mengangkat kekayaan budaya Indonesia, khususnya dari Sumba dan Bali ke dalam format animasi yang modern dan mendunia.
Bahwa lanjutnya, penandatanganan MoU ini menandai komitmen kedua belah pihak dalam memperkenalkan budaya Nusantara kepada generasi muda dan audiens global melalui medium film animasi.
“Kami melihat animasi sebagai medium yang sangat efektif untuk memperkenalkan budaya kepada audiens yang lebih luas, terutama generasi muda. Dengan kolaborasi ini, kami ingin memastikan bahwa warisan budaya nusantara tidak hanya terjaga tetapi juga berkembang dalam era digital,” ujar Herman Umbu Billy.
“Kerjasama ini bertujuan untuk menghasilkan karya animasi berkualitas tinggi, tetapi juga untuk membangun ekosistem kreatif yang berkelanjutan dan pengembangan sumber daya kreatif generasi muda,” sambung Ketua Umum Flobamora Bali ini.
SumbaMedia HUB yang berfokus pada produksi media kreatif berbasis budaya, yang bekerjasama dengan BBF Bali sebuah studio animasi dengan pengalaman dan jaringan global dalam pengembangan konsep, produksi, hingga distribusi film animasi bertema budaya.
“Dengan adanya MoU antara SumbaMedia HUB dan BBF Bali, kami berharap dapat menjadi pionir dalam digitalisasi budaya melalui animasi dan membuka peluang lebih luas bagi industri kreatif di Indonesia untuk bersaing di tingkat global,” kata Umbu.
Brown Bag Films (BBF) adalah studio animasi dunia asal Irlandia yang didirikan pada tahun 1994 oleh Cathal Gaffney dan Darragh O’Connell. Studio ini dikenal atas produksi animasi berkualitas tinggi untuk pasar internasional, termasuk serial televisi seperti Doc McStuffins, Daniel Tiger’s Neighborhood, Peter Rabbit, dan Octonauts.
Pada tahun 2015, BBF diakuisisi oleh 9 Story Media Group, sebuah perusahaan produksi asal Kanada. Kantor pusat BBF berlokasi di Dublin, Irlandia. Selain itu BBF memiliki kantor atau studio di Toronto, Kanada dan Bali, Indonesia.
Sementara, SumbaMedia HUB adalah studio kreatif yang memproduksi berbagai media berbasis budaya, dengan tujuan mendigitalisasi dan mempromosikan warisan budaya Nusantara, khususnya Sumba.
Studio ini mengembangkan berbagai proyek media yang mengangkat nilai-nilai lokal ke dalam format modern, dokumenter, dan konten edukatif.
SumbaMedia HUB juga berperan sebagai pusat kolaborasi bagi kreator, animator, dan seniman yang ingin mengembangkan karya berbasis budaya dengan pendekatan teknologi dan storytelling yang inovatif. Salah satu proyek inisiasi SumbaMedia HUB adalah berbagai program di www.sumba.tv dan penerbitan buku HUMBA 2045.
“Dengan semangat kolaborasi, SumbaMedia HUB bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk BBF Bali, untuk menciptakan ekosistem industri kreatif yang berkelanjutan dan berdaya saing global,” harap Umbu.