Balitopik.com, BALI – Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali merayakan Dies Natalis ke-23 dengan mengusung semangat kebersamaan melalui refleksi mendalam dan merajut mimpi menjadi lembaga pendidikan yang lebih baik dan mendunia.
Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti (WDS) Denpasar Prof. Dr. I Made Bandem, MA berkisah sejak berdirinya pada tahun 2002 saat masih bernama STIMIK STIKOM Bali, kampus ini terus tumbuh berkembang. Pada tahun 2019 dengan berbagai pertimbangan matang, kemudian disepakati menjadi ITB STIKOM Bali.
Made Bandem berucap penuh haru, bahwa perjalanan ITB STIKOM Bali tak semudah memandang langit, pasang surut dan hitam putih dialami kampus tersebut. Dua prodi di tahun pertama hanya menjaring 40 mahasiswa, untungnya tahun-tahun berikutnya jumlah mahasiswa baru terus bertambah dari puluhan, ratusan hingga ribuan.
“Sampai pada akhirnya kita menerima kurang lebih 1.000 mahasiswa baru setiap tahun. Bahkan pernah menerima mahasiswa sampai 1.500 orang,” kata tokoh pendidikan dan budayawan Bali ini, Minggu, (10/8/2025).
Sekarang ITB STIKOM Bali sudah pada jalurnya, menjadi sebuah rumah besar dalam meletakkan dasar visi dan misi untuk membangun kecerdasan generasi. Dalam waktu dekat ITB STIKOM Bali akan diakui sebagai Universitas STIKOM Bali atau dengan singkatan USB.
“Sekarang kami sudah mengusulkan peningkatan status ITB STIKOM Bali menjadi Universitas STIKOM Bali atau dalam singkatannya nanti USB. Mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama usulan kami diterima. Asesmen tahap akhir kami telah menyelesaikan persyaratan yang harus dipenuhi,” ucap Made Bandem.
Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan menambahkan pihaknya berkomitmen untuk mencapai mimpi (visi) yaitu kampus yang berskala internasional dan pusat akulturasi mahasiswa dari berbagai belahan dunia.
Dadang mengatakan bahwa mimpi itu sedang dalam perjalannya, belakangan ITB STIKOM Bali telah melaksanakan kelas-kelas internasional yang melibatkan mahasiswa dari berbagai negara. Tidak hanya itu, sudah terjadi pertukaran mahasiswa dan pertukaran dosen tingkat internasional.
“Kami akan terus pacu itu sehingga nantinya ITB STIKOM Bali menjadi ajang pertemuan seluruh bangsa bagi para generasi muda atau mahasiswanya sehingga di kampus ini menjadi tempat terjadinya akulturasi internasional,” ungkap Dadang. (*)