Balitopik.com – Jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2024 sejumlah tokoh politik mendapat perhatian dari masyarakat. Yang paling sering dibicarakan adalah Ketua DPD Partai Gerindra Bali, Made Muliawan Arya alias De Gadjah.
Sosok De Gadjah dihembuskan ke media sosial berpasangan dengan sejumlah figur yang punya elektabilitas tinggi. Sosoknya selalu berada di posisi calon Wakil Gubernur Bali.
Dalam 3 bulan terakhir masyarakat berkreasi mencari pasangan yang pas untuk De Gadjah di Pilgub Bali. Sebelumnya sempat viral Giri Prasta – De Gadjah, Koster -Mulia, Mantra – Mulia, Cantiasa – Mulia.
Yang terbaru disandingkan dengan mantan Bupati Buleleng 2 periode, Putu Agus Suradnyana (PAS) dengan nama PAS – Mulia. Foto Putu Agus Suradnyana (PAS) dan De Gadjah viral di media sosial dan mendapat berbagai respon masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Pertina Bali itu mengatakan, foto dirinya bersama PAS adalah kreativitas masyarakat yang mendorongnya untuk maju di Pilgub Bali.
Foto itu, diketahui saat De Gadjah bertemu dengan PAS dalam gelaran tinju No Drama Fight di Denpasar, Sabtu (13/7) malam. Mereka berbincang-bincang mengenai Bali. Ditegaskan bukan untuk urusan Pilgub.
“Itu masyarakat bukan saya. Kan saya bertemu beliau bincang-bincang tentang Bali,” jelasnya dikonfirmasi Selasa (13/7/2024) malam usai gelaran tinju No Drama Fight di Denpasar.
De Gadjah menuturkan, dari pertemuan itu tidak ada komitmen apapun. Ia menegaskan, foto yang beredar di media sosial hanya wacana yang dibuat oleh masyarakat.
“Tidak ada komitmen apa-apa. Itu masyarakat yang membikin foto itu hingga tersebar,” ujarnya.
Kendati demikian, dirinya mengakui DPP Gerindra menargetkan kadernya bisa mendapat posisi wagub Bali. Meski begitu anggota DPRD dengan suara terbanyak di Dapil Denpasar ini tidak memiliki ambisi untuk jabatan Wagub Bali.
Namun, dijelaskan bahwa instruksi DPP Partai Gerindra agar tetap ada kader atau pilihan Gerindra Cs yang di pasang di posisi calon Wakil Gubernur. Terkait calon Gubernur, saat ini sedang digodok oleh DPP Gerindra pusat.
“Saya tidak ambisi di sana. Saya cukup dewan. Kalau sudah perintahnya begitu ya. Urusan itu masih digodok entah siapa. Yang pasti tegak lurus dengan Presiden, baik itu Gubernur, Bupati atau Walikota,” tandasnya. (*)