Balitopik.com – Sebanyak 31 mahasiswa Katolik dari berbagai kampus di Kota Denpasar login atau secara resmi diterima sebagai kader Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) cabang Denpasar Sanctus Paulus.
Penerimaan kader baru PMKRI Denpasar itu diseleksi secara ketat melalui dua tahapan kegiatan yaitu Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB) selama 3 hari yaitu dari tanggal 23-26 Mei 2024.
Kemudian dilanjutkan dengan Masa Bimbingan (MABIM) selama 3 hari dari tanggal 6-9 Juni 2024 di Sekretariat PMKRI Denpasar, Jalan Thamrin 1/8 Denpasar Barat, Bali.
Kegiatan seleksi anggota baru PMKRI Denpasar itu mengakat tema “Melahirkan Kader PMKRI yang Cerdas, Dialektis dan Kritis.
Ketua PMKRI cabang Denpasar Sanctus Paulus, Angela Chinly Yudia mengatakan selama masa penerimaan dan masa bimbingan, para mahasiswa itu diberi doktrin tentang nilai-nilai kekatolikan, kebangsaan dan spirit perjuangan dan keberpihakan.
“Sebagaimana semboyan perjuangan PMKRI adalah Pro Ecclesia Et Patria (Bagi Gereja dan Tanah Air), para mahasiswa itu dilatih untuk memiliki rasa agar peka dan sensitif terhadap situasi sosial bangsa,” kata Chinly saat ditemui di Sekretariat PMKRI cabang Denpasar, Rabu (12/6/2024).
“Dilatih menjadi individu yang berbuat pada Gereja dan negara Republik Indonesia. Didoktrin sebagai kader yang memperjuangkan hak-hak kaum papa atau yang tertindas,” ujar perempuan pertama yang menjadi Ketua PMKRI Denpasar itu.
Chinly menjelaskan bahwa visi dari perjuangan PMKRI adalah Terwujudnya Keadilan Sosial, Kemanusiaan, dan Persaudaraan Sejati. Dalam perjuangan itu, kader PMKRI dibekali dengan pengetahuan dan nilai-nilai kekatolikan.
Dimana, kata dia, kader-kader PMKRI Denpasar itu didoktrin untuk berjuang dengan terlibat dan berpihak pada kaum tertindas melalui kaderisasi intelektual populis yang dijiwai nilai-nilai kekatolikan untuk mewujudkan visi PMKRI. Yaitu terwujudnya keadilan sosial, kemanusiaan dan persaudaraan sejati.
“Mereka ditempa dan didampingi secara serius selama MPAB dan MABIM. Dengan harapan mereka bisa menjadi garam dan terang bagi sesama dalam kehidupan mereka sehari-hari,” harapnya.
Sementara Sekretaris Jenderal (Sekjen) PMKRI cabang Denpasar, Maria Efralia Yunda Papu mengatakan setelah dicermati selama kegiatan MPAB dan MABIM, dengan beberapa pertimbangan dari panitia dan pengurus, 31 mahasiswa Katolik itu dinilai layak menjadi anggota PMKRI Cabang Denpasar.
Mereka secara resmi menjadi anggota PMKRI cabang Denpasar pada Minggu (6/9) melalui pembacaan Surat Keputusan (SK) pengangkatan anggota PMKRI cabang Denpasar tahun 2024.
“Setelah melewati tahapan MPAB-MABIM, kami menerima 31 kader baru sebagai anggota PMKRI cabang Denpasar. Ditandai dengan penyematan baret merah bol kuning oleh Ketua Presidium,” ucap Maria. (*)