Rektor UNHI Sebut Perda 100 Tahun Buatan Koster Akan Jadi Panduan Cetak SDM

Balitopik.com – Rektor Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Bali, Prof. Dr. drh. I Made Damriyasa, MS., menganggap Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2023 tentang “Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125” buatan Wayan Koster akan menjadi panduan kampus mencetak sumber daya manusia (SDM).

Made Damriyasa menilai Perda haluan pembangunan Bali 100 itu jelas menohok pada konsep membangun Bali. Sehingga baik kampus maupun mahasiswa berkepentingan menjadikannya sebagai dasar untuk menganalisis terkait lapangan kerja dan SDM yang dibutuhkan di masa yang akan datang.

“Bagi institusi pendidikan ini sangat penting karena apa yang harus dikembangkan dan apa yang harus diteliti oleh perguruan tinggi untuk memenuhi target pembangunan sampai 100 tahun ke depan,” ucapnya di UNHI, Jumat (3/5/2024).

“Kemudian yang kedua bagi mahasiswa itu sendiri bisa menganalisis apa yang menjadi kebutuhan ke depan terkait dengan kebutuhan sumber daya manusia. Jadi antara pabrik dan produksinya harus sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan Bali ke depan,” sambungnya.

Merasa hal tersebut sangat penting untuk diketahui oleh civitas akademik di UNHI, pihaknya pun telah mengundang Wayan Koster untuk memberikan kuliah umum bertema “Gen-Z Penerus Masa Depan Bali: Membangun Peradaban Masa Depan Bali”.

Sementara dalam kuliah umum tersebut, Wayan Koster menjelaskan Perda Nomor 4 Tahun 2023 tentang “Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125” merupakan rancangan jalan menuju Bali 100 ke depan.

Yang mana, pesan Koster, generasi z sebagai generasi penerus yang kritis harus memahami dengan utuh tentang Bali di masa depan. Generasi penerus Bali harus bisa mengambil peranan bukan sebagai objek tetapi harus sebagai subjek dari pembangunan Bali itu sendiri.

Karena itu, katanya, perlu dibuatkan konsep pembangunannya agar generasi Bali memiliki pegangan ke depan tidak berjalan dalam kegelapan.

“Kalau kita tidak bisa memotret apa yang menjadi masa depan Bali dengan segala masalah dan tantangannya maka kita sama saja berjalan ke depan di ruang kegelapan,” ucap Koster. ***