Balitopik.com – Yayasan Tri Hita Karana (THK) kembali menggelar THK Award 2024, Kamis (19/12/2024), di Ruang Kertha Gosana, Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung.
Acara ini bertujuan mengapresiasi hotel, objek wisata, dan perusahaan yang konsisten menerapkan filosofi Tri Hita Karana sebagai landasan dalam operasional mereka.
Ketua Yayasan THK, I Gusti Ngurah Wisnu Wardana, menyampaikan bahwa tahun ini terdapat empat kategori penghargaan, yaitu THK Award and Accreditation, THK CSR Award, THK Apresiasi Award, dan THK Public Relations (PR) Simpatik Award.
“Sebanyak 50 penerima penghargaan terdiri dari hotel, objek wisata, dan perusahaan yang berkomitmen menerapkan nilai Tri Hita Karana, yaitu hubungan harmonis antara manusia, alam, dan Tuhan, yang berakar pada budaya Bali,” ungkap Wisnu.
Wisnu menjelaskan bahwa konsep Tri Hita Karana tidak hanya diakui secara lokal, tetapi juga telah menjadi pedoman nasional melalui Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 tentang Pariwisata. Bahkan, konsep ini telah mendapat pengakuan internasional dari PBB sebagai upaya mendukung implementasi kode etik pariwisata dunia.
Penilaian dalam penghargaan ini, jelas Wisnu, didasarkan pada tiga indikator utama, yaitu: Parahyangan yakni menjaga keselarasan aktivitas kepariwisataan dengan konsep ke-Tuhanan.
Lalu ada Pawongan yang berarti menjaga hubungan harmonis antara pelaku pariwisata dengan sesamanya, dan Palemahan yang berarti menjaga keseimbangan aktivitas pariwisata dengan lingkungan alam.
Wisnu mencontohkan penerapan nilai-nilai ini pada Discovery Kartika Plaza Hotel, penerima THK CSR Award. Hotel ini dinilai unggul dalam program CSR berkelanjutan sejak 2022 hingga 2024.
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial sesuai konsep Parahyangan, Discovery Kartika Plaza Hotel mendukung pelestarian Pura Dalem Lamun Alit, Br. Segara Kuta.
Dalam aspek Pawongan, hotel ini aktif mengadakan program penyuluhan kesehatan, pendidikan, serta distribusi nasi sehat kepada tukang sapu dan pemungut sampah.
Sementara itu, pada bidang Palemahan, hotel ini berkontribusi melalui kegiatan penanaman mangrove dan pembersihan Pantai Telaga Waja, Br. Cengkulung, Tanjung Benoa.
“Penghargaan ini menunjukkan bahwa keseimbangan antara profit dan manfaat sosial dapat dicapai, sekaligus menjaga keberlanjutan budaya serta lingkungan,” ujar Wisnu, yang juga dikenal sebagai wartawan senior.
Menjaga Keberlanjutan di Era Modern
Ketua PHRI Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace, menyatakan bahwa di tengah tantangan global dan perubahan zaman, penerapan nilai-nilai Tri Hita Karana menjadi semakin relevan.
“Melalui penghargaan THK Award, kami berharap semakin banyak pihak termotivasi untuk mengadopsi prinsip-prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari, sehingga Bali tetap harmonis dan berkelanjutan untuk generasi mendatang,” ujar Cok Ace, yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Bali periode 2018-2023.
Ia juga berharap dengan semakin banyaknya hotel dan perusahaan yang berpartisipasi dalam pelestarian nilai Tri Hita Karana, maka masyarakat lokal terinspirasi untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan budaya Bali.
“Penghargaan ini adalah bukti nyata bahwa keseimbangan antara keberlanjutan budaya, lingkungan, dan profit dapat dicapai. Mari bersama-sama menjaga keindahan Bali untuk masa depan,” tutupnya. (*)