Balitopik.com – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut sampah di Pantai Kuta Bali lebih banyak dari ikan. Imbasnya bisa langsung terhadap ketersediaan pangan.
Hal itu disampaikan saat aksi bersih-bersih sampah di Pantai Kuta Bali bersama Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti dan ribuan masyarakat dari berbagai elemen di Bali, Sabtu (4/1/2025).
“(Dampak sampah di laut terhadap ketahanan pangan?) Ini kalau sampahnya gak keurus, lebih banyak sampah daripada ikannya,” ujar Zulhas
Menurut Zulhas hal itu disebabkan karena kesadaran masyarakat untuk bertanggung jawab atas sampah sendiri masih minim. Masih punya mental membuang sampah sembarangan, bahkan masih membuang di sungai.
Makanya dari budaya. Budaya kita, per orang, rumah tangga, kelompok. Kalau dulu dianggap sungai tempat buang sampah, tidak boleh lagi begitu,” pinta Zulkifli Hasan.
Ia menambahkan saat ini pemerintah sedang mendorong ekonomi sirkular. Yaitu model ekonomi yang bertujuan untuk meminimalkan limbah dan memaksimalkan penggunaan sumber daya.
“Kita sudah mengampanyekan ekonomi sirkular. Jd sampah kita olah bisa menghasilkan energi, energi bisa kita pakai,” ucapnya.
Menyambung dari itu, Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq memperkirakan jumlah sampah kiriman di pesisir Bali pada 2024-2025 lebih tinggi dibandingkan pada 2020-2021 mencapai sekitar 6.000 ton dan pada 2023 sekitar 2.900 ton.
Hanif bilang masyarakat Bali per orang memproduksi sampah sekitar 0,9 kilogram. Sementara di tempat wisata cenderung lebih tinggi, sekitar 1 kilogram.
“Di bali magnitudonya 1 jiwa hampir 0,9 kilogram. Jadi lebih tinggi, karena belum lagi wisata. Kalau wisata cenderung 1 kg lebih karena takeaway,” tambah Hanif. (*)