Balitopik.com, NTT – Koalisi Kelompok Orang Muda Untuk Perubahan Iklim (Koalisi KOPI) mendatangi Uskup Agung Ende, Mgr. Budi Kleden, SVD di Rumah Keuskupan di Ndona, Sabtu (25/102025).
Kedatangan Koalisi KOPI bertujuan untuk meminta dukungan Mgr. Budi Kleden, SVD terkait pengungkapan kasus Rudolfus Oktavianus Ruma atau Vian Ruma yang merupakan anggota Koalisi KOPI, juga anggota Orang Muda Katolik (OMK).
Kematian secara tidak wajar yang menimpa Vian Ruma masih menjadi misteri. Sejak keluarga melaporkan kasus ini ke pihak berwajib Polres Nagekeo pada Minggu, 7 September 2025 namun belum ada kejelasan perkembangan penanganan oleh kepolisian hingga saat ini. Publik tentu terus mengawal dan menanti hasil penyidikan oleh pihak berwajib.
Vian Ruma adalah seorang pemuda berusia 30 tahun. Ia seorang guru Matematika dan hampir 6 tahun mengabdi di SMP Negeri 1 Nangaroro, Kab. Nagekeo, Flores. Di luar profesinya sebagai guru, Vian aktif diberbagai bidang. Ia dikenal sebagai aktivis lingkungan, gereja, dan literasi.
Vian merupakan Ketua OMK di Stasi Ngera, Paroki Hati Kudus Yesus Maunori. Kematian Vian Ruma tentu mengejutkan semua pihak, termasuk OMK Paroki maupun di wilayah Kevikepan Mbay. Rekan-rekan OMK sampai saat ini tentu tidak percaya bahwa kematian Vian adalah murni bunuh diri.
OMK Kevikepan Mbay telah membuat gerakan dengan membuat petisi. Dari pihak Gereja juga memberikan bantuan hukum kepada keluarga. Sejauh ini ada 2 orang advokat dari Pihak Gereja yang mendapatkan surat kuasa dari keluarga.
Adapun perwakilan dari Koalisi KOPI yakni Magdalena Oa Eda Tukan (Ketua Koalisi KOPI), Yurgen Nubatonis (Pembina Koalisi KOPI), Efrem Segha (Anggota Koalisi KOPI Ende), Luis Hurek, Tarry Kerans, dan Kevin Manuk (Anggota Koalisi KOPI Mura Rame Flotim). Pertemuan berlangsung dari Pukul 10.00-11.00 WITA.
“Kedatangan kami ke Bapa Uskup Agung Ende, Mgr. Budi Kleden, SVD bertujuan untuk meminta dukungan dari Gereja dan doa dari Bapa Uskup untuk perjuangan mengungkapkan kasus kematian tidak wajar yang dialami rekan kami Vian Ruma. Kasus ini sudah hampir 2 bulan sejak dilaporkan di Polres Nagekeo. Namun, sampai saat ini tidak ada kejelasan dalam penanganan kasus ini. Kami meminta dukungan dan doa dari Bapa Uskup agar kasus ini segera menemukan titik terang,” kata Ketua Koalisi KOPI Magdalena Oa Eda Tukan.
“Tentang kematian dari Saudara Vian itu harus dijelaskan, entah nanti itu kesimpulannya bagaimana, tetapi proses untuk mencari kebenaran itu sesuatu yang sangat penting” ungkap Uskup Agung Ende.
“Selalu ada konsekuansi, namun perjuangan seperti ini kendati menghadapi banyak tantangan teruslah bergerak. Jangan menjadikan ini sebagai sumber ketakutan. Apalagi kita yakin bahwa apa yang kita perjuangkan tidak hanya berguna bagi diri sendiri namun juga bagi orang lain” tutur Mgr. Budi Kleden, SVD.
Lebih lanjut Bapa Usukup Agung Ende menyampaikan apresiasi terhadap Koalisi KOPI atas sikap organisasi yang mengawal 5 isu strategis terkait lingkungan di NTT, diataranya Geothermal, Sampah, Hak Ulayat, Privatisasi Pantai, dan Tambak Udang.
“Koalisi KOPI bersama berbagai jaringan tentu sejauh ini terus mendorong pihak berwajib untuk bekerja sungguh-sungguh dalam pengungkapan kasus kematian tidak wajar yang dialami Vian Ruma. Kasus ini akan menjadi bukti keberpihakan pihak berwajib apakah terhadap masyarakat yang mencari kebenaran ataukah bersikap lalai karena alasan tertentu. Sudah hampir 2 bulan namun belum ada kejelasan.” jelas Yurgen Nubatonis yang merupakan Pembina Koalisi KOPI. (*)
















