Balitopik.com – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia mengungkap alasan membentuk Duta Damai yang ke 19 di Provinsi Bali.
Kepala Seksi (Kasi) Media Literasi BNPT RI, Rizky Adianhar mengatakan ada 3 alasan utama BNPT RI membentuk Duta Damai di Provinsi Bali.
Yang pertama karena Bali memiliki jejak historis terbentuknya BNPT RI, kemudian Bali sebagai wilayah dengan sumber daya yang unik dan yang terakhir karena Bali sebagai representasi Indonesia di mata dunia.
“Asal-usul terbentuknya BNPT (2010) itu awalnya dari kejadian bom Bali. Ya harusnya Bali ini ada representasi anak-anak muda sebagai Duta Damai,” kata Rizky di Hotel The Stones, Kuta, Bali, Selasa (10/9/2024).
Selain itu, lanjut dia, Bali memiliki kebudayaan yang unik sehingga menjadikan provinsi dengan julukan The Island of the Gods (Pulau Seribu Pura) ini sebagai destinasi dunia. Karena itu, jelas apapun kejadian di Bali akan menjadi atensi dunia.
“Karena punya kekhususan itu, kemudian menjadi zona super destinasi. Bali ini corong Indonesia di mata global jadi hal kecil yang terjadi di Bali akan terdengar sampai ke dunia internasional,” kata dia pula.
Berdasarkan data BNPT RI disebutkan saat ini Bali masih tergolong aman dari gerakan radikalisme dan terorisme setelah peristiwa bom Bali 2002 dan bom Bali 2005.
Keamanan Bali saat ini dikatakan tidak hanya tercipta dari kerja instansi-instansi terkait saja, melainkan karena ada kesadaran kolektif dari masyarakat Bali.
Salah satunya adalah karena aktifnya pengawasan keamanan versi lokal Bali melalui Pecalang yang rutin melakukan pendataan bagi penduduk pendatang (Duktang) di setiap Banjar.
Rizky menilai apa yang dilakukan oleh Pecalang Bali tersebut merupakan proteksi dini terhadap gerakan radikalisme dan terorisme.
“Kalau kami melihat itu menjadi salah satu kewaspadaan masyarakat di Bali untuk mengantisipasi hal-hal yang sifatnya negatif,” akui dia.
Meski masih tergolong aman, tegas Rizky, Bali harus tetap dibentuk Duta Damai sebagai penangkal embrio lahirnya radikalisme dan terorisme.
“Bali itu relatif aman. Nah itu yang menjadi salah satu concern kami kenapa Bali ini harus tetap harus ada Duta Damai agar tetap aman,” ucapnya lagi.
Salah satu calon anggota Duta Damai Provinsi Bali, Putu Dian Mahasri Cahyani (17) menyampaikan kebanggaannya karena bisa mengambil bagian dalam misi perdamaian sebagai Duta Damai Bali.
Perempuan muda yang masih duduk di bangku SMA 1 Tabanan kelas 12 itu berharap bisa menjalankan tugas sebagai Duta Damai di tengah-tengah masyarakat Bali.
“Aku merasa puas dengan pencapaian ini, aku bangga karena bisa lolos seleksi sebagai calon Duta Damai Bali. Semoga aku bisa membawa misi perdamaian ini ke tengah masyarakat luas,” ungkap Dian.
Untuk diketahui, BNPT RI resmi merekrut 64 orang muda sebagai Duta Damai Provinsi Bali. Para Duta Damai Bali tersebut saat ini tengah menjalani pelatihan menulis, pelatihan komunikasi visual dan IT selama 4 hari, terhitung sejak tanggal 9 – 12 September 2024 di Hotel The Stones, Badung, Bali.
Para Duta Damai Bali ini menjadi mitra BNPT RI yang nantinya bertugas untuk memberikan pesan perdamaian melalui media sosial dan juga menjadi figur perdamaian dalam kehidupan sehari-hari. (*)