Balitopik.com, DENPASAR – Gde Sumarjaya Linggih alias Demer secara resmi ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Bali periode 2025-2030. Demer terpilih secara aklamasi, ditetapkan dan disahkan melalui forum musyawarah daerah (Musda) DPD Golkar Bali di The Meru, Sanur, Denpasar, Minggu (13/7/2025) malam.
“Mengangkat dan mengesahkan Gde Sumarjaya Linggih sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Bali periode 2025-2030,” kata Wakil Ketua DPP Golkar bidang Kaderisasi dan Keanggotaan, Zulfikar Arse Sadikin saat memimpin sidang Musda.
Demer terpilih secara aklamasi karena politikus asal Buleleng itu menjadi satu-satunya pendaftar calon ketua. Selanjutnya, ia akan menggantikan posisi I Nyoman Sugawa Korry yang memutuskan untuk tidak lagi maju.
Zulfikar mengatakan penetapan Demer sebagai Ketua Golkar Bali telah melalui prosedur yang berlaku. Hasilnya, hanya Demer yang mendaftar sebagai calon dan memenuhi syarat.
Lantaran hanya terdapat satu bakal calon yang mendaftar, Demer langsung ditetapkan sebagai ketua dan disetujui mayoritas para kader. “Setelah menyampaikan visi misi, ditetapkan sebagai ketua terpilih,” jelasnya.
Setelah ditetapkan sebagai Ketua, Demer diberi mandat untuk menyusun struktur kepengurusan partai untuk masa kerja 2025-2030. Ia bersama empat formatur lain bakal saling membahu membentuk susunan pengurus. Mereka diberi waktu maksimal 30 hari pasca tanggal penetapan ini.
Sementara itu, Demer mengaku langsung tancap gas usai ditetapkan sebagai Ketua DPD I Golkar Bali. Anggota DPR RI itu akan membuat perencanaan partai dan merevitalisasi struktur pengurus.
“Artinya kita akan mencoba mengisi seluruh kekosongan organisasi, maupun merevitalisasi, konsolidasi, dan penataan organisasi. Sehingga nantinya diharapkan tidak ada desa satu pun, sekarang pun sudah tidak ada, tidak ada desa satu pun yang kepengurusannya stuck misalnya, atau tidak ada satu pengurusnya yang itu-itu saja,” tutur Demer.
Ia menambahkan, “Kita akan coba untuk siapa nanti yang mempunyai komitmen untuk pelayanan, siapa yang mampu menyerap aspirasi, mungkin itu kita akan revitalisasi.” (*)