Balitopik.com – Setelah meninggalnya Paus Fransiskus pada tanggal 21 April 2025 (Senin Paskah) pukul 07.35 waktu Vatikan, maka proses selanjutnya adalah memilih Paus baru atau yang disebut dengan Konklaf.
Konklaf diadakan di Kapel Sistina, Istana Apostolik, antara 15-20 hari setelah Paus meninggal. Dilakukan dengan sangat rahasia dan tertutup, sebagaimana arti Konklaf dari bahasa Latin, Cum Clavis yang artinya dengan kunci.
Kini Paus Fransiskus telah dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma, Sabtu 26 April 2025, waktu setempat. Para Kardinal akan mengikuti masa Konklaf sampai adanya Paus baru yang diumumkan kepada dunia atau dalam bahasa Latin disebut Habemus Papam yang artinya kita punya Paus baru.
Uskup Keuskupan Denpasar, Mgr. Silvester San berharap Paus baru yang akan datang dapat mengikuti jejak Paus Fransiskus yang dikenalnya sebagai pribadi yang fenomenal karena kesederhanaan, keberpihakan kepada kaum miskin, sebagai fasilitator perdamaian dunia dan merangkul semua kalangan.
“Kita mengharapkan Paus yang akan menggantikan Paus Fransiskus ini adalah Paus yang bisa menjadi teladan bagi umat, bisa menjadi pemimpin yang baik. Setiap pemimpin memang ada ciri khasnya, namun diharapkan mengikuti jejak Paus Fransiskus,” kata Mgr. Silvester San ditemui usai memimpin misa requiem, di Gereja Katedral Denpasar, Sabtu (26/5/2025).
“Sebenarnya para pemimpin itu mengikuti kepemimpinan Yesus Kristus, Yesus juga hidup dengan cara seperti itu. Ada semangat kemiskinan, kesahajaannya, perhatiannya kepada orang-orang sederhana, miskin dan tertindas,” tambahnya.
Menurut Mgr. Silvester San, Paus Fransiskus telah memperjuangkan banyak hal yang membuatnya dicintai dunia, terutama pada perdamaian dunia dan lingkungan hidup melalui ensiklik (seruan) Laudato Si dan Fratelli Tutti.
Maka, kata Mgr. Silvester, sangat penting apa yang telah dicanangkan Paus Fransiskus itu dilanjutkan oleh Paus baru.
Namun demikian, dia mengingatkan bahwa proses pemilihan Paus adalah kuasa Tuhan yang tidak dapat diintervensi lebih dalam.
“Saat dunia sedang mengalami banyak kesulitan, Paus Fransiskus memperjuangkan kedamaian, bahkan sampai saat-saat terakhir sebelum meninggal Paus Fransiskus masih menyerukan perdamaian dunia,” tandasnya. (*)