Balitopik.com – Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Provinsi Bali menerima aduan serangan psikis terhadap anak di bawah umur melalui media sosial oleh Warga Negara Asing (WNA) asal China berinisial PKHC.
Ketua KPAD Provinsi Bali, Ni Luh Gede Yastini, S.H., mengatakan pihaknya didatangi orangtua korban yang merupakan warga Denpasar untuk melaporkan dugaan penyerangan psikis yang dilakukan PKHC WNA China tersebut melalui komentar di Instagram terhadap anak perempuan mereka yang masih di bawah umur.
“Ada laporan berkaitan dengan dugaan adanya pencemaran nama baik melalui media sosial terhadap seorang anak, dan sudah dilaporkan ke Polresta Denpasar tentu kami dari KPAD akan berkoordinasi dengan Polresta Denpasar karena ini korbannya anak-anak.”
“Kita akan lakukan koordinasi supaya jelas gimana penanganan yang sudah dilakukan Polresta Denpasar,” kata Yastini kepada media usai menerima aduan di Kantor KPAD Bali, Jalan Cok Agung Tresna, Renon, Denpasar, Jumat (25/4/2025).
Yastini menilai korban mengalami ketakutan dan trauma sehingga disarankan orang tua membawa korban menemui psikolog yang disarankan untuk menangani traumatik yang dialami korban tersebut.
“Karena anaknya sepertinya mengalami ketakutan dan trauma, kita sudah menyarankan orang tuanya untuk melakukan konseling terhadap anaknya agar tidak mengalami ketakutan dan trauma lagi,” terang Yastini.
Kronologi Kejadian
Korban berinisial V adalah anak perempuan dari Piet Arja Saputra yang merupakan mantan rekan bisnis WNA China tersebut. V mengalami trauma usai WNA China tersebut mengomentari postingan Instagram milik teman korban. Yang mana dalam postingan tersebut ada korban di dalamnya.
PKHC atau WNA China tersebut memberi komentar dalam bahasa Inggris yang mengatakan bahwa V adalah anak dari keluarga penipu, jadi teman-temannya itu harus berhati-hati dengan V.
Dia menuliskan “Long time no see kids, u know wt?the girl called V*t is just a girl come from a scammer family, be aware of them and say hi to her family, hope them all the best and good luck’ (‘Lama tidak bertemu nak, kalian tahu kenapa? Gadis yang dipanggil V*t* berasal dari keluarga penipu, hati-hati terhadap mereka dan sampaikan halo ke keluarganya, berharap semua baik-baik saja dan sukses selalu. Red).”
Kasus ini sudah dilaporkan ke Polresta Denpasar melalui kuasa hukum Jimmy Cornelius Rade, S.H dan Cristian Paju, S.H. Disebutkan kasus sudah sampai tahap sidik dan WNA China tersebut mangkir 2 kali dari panggilan polisi karena diduga berada di Hongkong. Namun anehnya WNA China ini bisa membuat laporan di Polda Bali atas kasus yang berbeda.
“Terlapor ini sudah dipanggil secara patut oleh penyidik sebanyak dua kali tapi tetap tidak hadir. Dari SP2HP tertanggal 8 April 2025 yang kami terima, posisi terlapor berada di Hongkong,” kata Cristian Paju melalui sambungan telepon, Kamis, (24/4/2025) kemarin.