Balitopik.com – Pecalang kini dilibatkan dalam urusan penertiban WNA nakal di Bali. Pecalang akan bergabung dengan Imigrasi dan Satpol PP dalam tim pengawasan terpadu untuk melakukan pengawasan menyeluruh terhadap aktivitas WNA.
Pecalang dengan pendekatakan keamanan berbasis adat dinilai akan memberi nilai yang berbeda dalam pengawasan untuk meminimalisir keberadaan turis bermasalah atau nakal di Pulau Dewata.
Gubernur Bali Wayan Koster telah membentuk tim itu. Mereka akan diterjunkan langsung ke lapangan untuk melakukan pengawasan terpadu khususnya yang dinilai menyimpang dari aturan hukum maupun norma budaya Bali.
“Harus dibuat terintegrasi bersama, tidak bisa kita bergerak parsial. Ini menyangkut citra Bali dan kewibawaan negara,” tegas Gubernur Koster saat menerima audiensi Kepala Kantor Wilayah Ditjen Imigrasi Bali, Parlindungan, beserta jajaran di Jayasabha, Denpasar, Selasa (6/5/2025).
Tim ini akan melakukan pengawasan dimulai sejak WNA menginjakkan kaki di Bali melalui bandara. Karena itu, pelayanan imigrasi diminta tidak hanya cepat dan nyaman, tetapi juga selektif. “Kalau ada WNA yang bermasalah secara pidana, tidak ada toleransi, harus ditindak tegas,” tegas Koster.
Dengan dibentuknya tim gabungan ini, Pemprov Bali menegaskan bahwa pariwisata Bali ke depan tidak hanya mengutamakan kuantitas, tetapi juga kualitas. Turis yang ingin menikmati keindahan Bali, harus pula menghormati aturan dan budaya lokal. Tidak ada lagi ruang bagi mereka yang merusak citra pulau ini.
Langkah ini merupakan respons konkret terhadap keresahan masyarakat Bali atas ulah sejumlah turis yang bertindak semena-mena, termasuk menyalahgunakan visa, melanggar lalu lintas, hingga melecehkan nilai-nilai adat setempat.
Sementara itu, Kakanwil Imigrasi Bali, Parlindungan, menyatakan dukungannya atas inisiatif Gubernur Bali. Ia menilai koordinasi lintas lembaga sangat penting dalam menjaga kualitas dan marwah pariwisata Bali. “Kami siap bersinergi penuh dengan Pemprov Bali. Apalagi jumlah WNA yang masuk terus meningkat setiap tahunnya. Ini tantangan bersama,” tambah Parlindungan. (*)