Balitopik.com – Pemuda Katolik Komisariat Cabang (Komcab) Badung menghadirkan Akademisi Universitas Udayana, Efatha Filomeno Borromeu Duarte, Ketua KPU Badung, Gusti Ketut Gede Yusa Arsana Putra dan Ketua Bawaslu Badung, I Putu Hery Indrawan.
Mereka dihadirkan dalam diskusi publik dengan tema ‘Peran Pemuda Sebagai Pengawas Partisipatif Dalam Upaya Menjaga Pilkada yang Demokratis dan Berintegritas’. Dilaksanakan di Jalan Gatot Subroto Barat, Badung, Minggu (21/7/2024).
Gusti Ketut Gede Yusa Arsana Putra mengatakan salah satu bentuk pilkada yang demokratis dan berintegritas adalah diukur dari tingginya partisipasi publik. Karena itu KPU Badung menargetkan 90 persen pemilih bisa hadir ke TPS saat pilkada Badung 27 November 2024 nanti.
Target itu disebut cukup tinggi dengan demikian membutuhkan peran serta semua pihak untuk mensosialisasikan tentang pentingnya pilkada itu sendiri.
“Komunikasi ke masyarakat selalu kita lakukan salah satunya dengan datang ke acara ini (diskusi Pemuda Katolik Badung) dan kita menyusun langkah-langkah di masing-masing desa paling tidak membuat satu kegiatan besar di desanya,” ujar Yusa.
Salah satu kendala yang dialami saat ini disebutkan bahwa banyak pemilih yang tercatat di administrasi pemilih tinggalnya tidak sesuai alamat tinggal. Hal itu membuat proses coklit sedikit terhambat.
Karena itu pihaknya meminta dukcapil Badung untuk inaktifkan sementara data-data tersebut agar proses coklit bisa akurat.
“Karena semua penduduk yang tercatat secara administrasi di Badung harus dicatat sebagai pemilih. Sementara kita temukan saat coklit sangat banyak yang tercatat di alamatnya itu sudah tidak ada orangnya di tempat itu,” ungkap Yusa.
“Karena itu komunikasi kami dengan Disdukcapil untuk melakukan hold terhadap data-data yang tidak kita temukan untuk sementara di inaktifkan datanya,” imbuhnya.
Sementara, Ketua Bawaslu Badung, I Putu Hery Indrawan mengatakan akan mengajak organisasi kepemudaan yang netral seperti Pemuda Katolik Badung untuk sama-sama mengawasi pilkada Badung.
“Diskusi ini yang pertama yang dilakukan oleh organisasi kepemudaan. Kami harap juga rekan-rekan organisasi di Badung bisa membuat hal-hal serupa kita membicarakan bersama bagaimana membuat pilkada itu berjalan demokratis dan berintegritas,” ucap Hery.
Bawaslu Badung akhirnya membuat MoU dengan Pemuda Katolik Badung untuk bersinergi sebagai pengawas partisipatif pada perhelatan pilkada Badung.
“Kita memiliki tujuan menciptakan pilkada yang aman, lancar yang tidak memecah belah. Kita tidak ingin membungkam suara-suara masyarakat sehingga ruang-ruang sosialisasi dan diskusi seperti ini saya rasa itu bisa kita laksanakan lagi di kemudian hari,” tambahnya.
Terkait MoU sebagai pengawas partisipatif tersebut, Ketua Pemuda Katolik Badung, Jostar Jovandri Noari Parera menegaskan sebagai organisasi kepemudaan di Badung, pihaknya punya tanggung jawab untuk menjaga nilai-nilai demokrasi khususnya di pilkada Badung nantinya.
“Kami (Pemuda Katolik Badung) berkomitmen menjaga pilkada Badung agar bisa melahirkan pemimpin Badung yang benar-benar paham tata kelola. Kita tahu Badung adalah Kabupaten terkaya di Bali maka perlu peran kita semua untuk memilih pemimpin yang ideal,” tutup Jostar. (*)
IKLIM Fest 2024 Ajak Musisi Suarakan Perubahan Iklim
Balitopik.com - IKLIM (The Indonesian Climate Communications, Arts, and Music Lab) Fest 2024 kembali digelar tahun ini setelah tahun lalu...
Read more