Balitopik.com – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-17, Perhimpunan Masyarakat Lembata (Permata) Bali menggelar kegiatan bakti sosial berupa aksi bersih-bersih pantai di kawasan Tanjung Benoa, Minggu, 8/6/2025.
Kegiatan ini mendapat apresiasi tinggi dari warga dan aparat setempat karena dinilai memberikan dampak nyata terhadap kebersihan dan pelestarian lingkungan pesisir Bali.
Ketua Permata Bali, Yakobus Bala Ofong, mengatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk rasa syukur atas berkah dan kesempatan hidup yang telah diberikan oleh Tuhan dan tanah Bali kepada masyarakat Lembata yang tinggal di Pulau Dewata.
“Ini adalah wujud terima kasih kami kepada Bali yang sudah menjadi rumah tempat kami hidup dan mencari nafkah. Kami juga ingin menunjukkan bahwa kami turut memiliki daerah ini dan bertanggung jawab menjaga kebersihannya,” ujar Yakobus.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata untuk mengurangi kegiatan seremonial yang memakan banyak anggaran namun minim dampak. Dalam kepemimpinannya, Permata Bali lebih memilih program sosial yang membawa manfaat langsung bagi masyarakat.
“Kami ingin tunjukkan bahwa tidak semua warga dari Timur itu negatif. Banyak dari kami yang peduli dan mau berkontribusi positif,” imbuhnya.
Kegiatan ini juga mendapat sambutan hangat dari Kepala Lingkungan Tengkulung sekaligus Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Tanjung Benoa, I Wayan Didi Sumantra. Menurutnya apa yang dilakukan oleh perhimpunan masyarakat lembata merupakan sebagai bentuk kecintaan mereka terhadap pulau Bali.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari saudara-saudara kami dari Lembata. Aksi mereka sangat nyata, bukan hanya simbolis. Pantai kami bersih hari ini karena mereka turun langsung,” kata Wayan Didi.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi dalam menjaga lingkungan, terlebih Tanjung Benoa merupakan kawasan pesisir yang rawan bencana seperti abrasi, pergerakan tanah, dan tsunami.
“Kegiatan ini selaras dengan upaya mitigasi non-struktural kami, menjaga alam sebagai perlindungan pertama dari risiko bencana,” jelasnya.
Wayan Didi juga menyampaikan bahwa komunitas Lembata telah memberikan contoh positif, sekaligus membuktikan bahwa stereotip negatif terhadap warga dari Timur tidaklah benar.
“Hari ini kami merasakan kekeluargaan yang kuat. Semoga komunitas Lembata terus eksis dan memberi vibrasi positif bagi komunitas lain,” harapnya.
Di akhir kegiatan, kedua pihak sepakat untuk terus menjalin kerja sama dan memperluas dampak sosial dari kegiatan serupa di masa mendatang. (*)