Balitopik.com, TABANAN – Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya menanggapi minimnya fasilitas parkir di kawasan Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. Menurutnya parkiran di Jatiluwih menjadi pekerjaan rumah (PR) yang butuh rupiah (Rp).
“Jadi PR ini udah kita pikirkan. Kalau ada PR pasti ada Rp kan? Nah Rp nya yang kita nanti baik ke pusat, baik ke provinsi maupun kabupaten Tabanan,” ujar Sanjaya saat membuka Festival Jatiluwih keenam tahun 2025, Sabtu (19/7/2025).
Sanjaya menegaskan, selama kepemimpinannya ini semua destinasi wisata di Tabanan akan diperhatikan fasilitasnya. Soal parkiran di Jatiluwih sudah direncanakan akan masuk anggaran tahun 2026.
Sudah ia bicarakan dengan pihak pengelola Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih, Perbekel dan Bendesa Adat Jatiluwih agar dicarikan lahan kosong yang akan dijadikan parkiran.
“Astungkara lah. Tahun depan sudah kita rencanakan, saya sudah sepakat dengan Pak Manager, Pak Perbekel, Bendesa, bagaimana mencarikan lahan yang tidak mengganggu eksotik panoramanya ini. Parkir ada, alam juga tetap,” katanya.
Demikian pun tanggapan dari Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata, Ni Made Ayu Marthini saat mewakili Kementerian Pariwisata dalam acara festival Jatiluwih keenam tahun 2025 tersebut.
Ia menganggap bahwa Jatiluwih sebagai tujuan wisata dunia karena diakui sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO dan menjadi Desa Wisata Terbaik Dunia, maka fasilitas pendukungnya harus diperhatikan. Jangan sampai hanya karena parkiran wisatawan tidak mau datang ke Jatiluwih.
“Ini harus diatur biar tidak semrawut tentu saja diperhatikan carrying capacity jadi berapa sih maksimalnya wisatawan datang ke sini. Ini yang harus dibahas oleh Bupati, pihak pengelola dan tentunya pihak adat di sini,” imbuh Ayu Marthini. (*)