Balitopik.com, DENPASAR – Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan Presiden Republik Indonesia pertama, Bung Karno adalah milik bangsa Indonesia. Pernyataan ini ingin menjelaskan peringatan Bung Karno di setiap bulan Juni yang dianggap eksklusif untuk PDI Perjuangan.
“Jadi Bung Karno yang harus kita pahami adalah bukan milik PDI Perjuangan tetapi milik bangsa Indonesia,” kata Koster saat menutup Bulan Bung Karno VII di Institut Seni (ISI) Bali, Minggu (29/6/2025).
Koster mengatakan, Bung Karno telah mengajarkan bangsa Indonesia mengenai pengetahuan, pendidikan dan ideologi kebangsaan yang harus terus dipegang teguh oleh generasi penerus sebagai pedoman jangka panjang dalam membangun bangsa Indonesia.
Sebagai presiden pertama, Bung Karno adalah pahlawan bangsa yang telah meninggalkan banyak legasi. Karenanya, Bung Karno perlu dirayakan bersama, tidak hanya PDI Perjuangan.
“Seperti prinsip Trisakti Bung Karno. Berdaulat secara politik, Berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Tiga landasan ini merupakan prinsip dasar bangsa yang selamanya akan diperlukan oleh Bangsa Indonesia,” jelas Koster.
Gubernur Bali dua periode itu mewanti-wanti masyarakat Bali untuk tidak lupa dengan sejarah.
Ia menyampaikan bahwa seluruh masyarakat dapat menikmati kemerdekaan dan menikmati pembangunan bangsa tidak lepas dari perjuangan para pejuang yang telah memperjuangkan kemerdekaan Bangsa Indonesia.
“JAS MERAH. Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah,” ungkapnya.