Balitopik.com – Hampir setiap kepala daerah di Bali terlihat lebih sering memakai pakaian adat Bali. Tak terkecuali Gubernur Bali Wayan Koster.
Ahli kalkulus jebolan ITB ini seringkali memakai pakaian adat Bali baik dalam urusan kegubernuran maupun urusan pribadi. Hal ini tentu bukan karena persoalan bahannya ringan dan leluasa melainkan karena budaya Bali sangat melekat pada dirinya.
Namun selama kegiatan retret kepala daerah gelombang II di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, mereka harus memakai setelan militer yang bobotnya bisa dipastikan lebih berat dari pakaian adat Bali yang sering digunakan.
“(Selama ini Pak Gubernur lebih sering pakai pakaian adat Bali yang ringan dan leluasa. Dengan setelan militer selama retret apakah tidak gerah?) Gak masalah, biasa saja tidak ada hal yang susah,” jawabnya kepada Bali Topik melalui pesan WhatsApp, Senin (23/6/2025) malam.
Gubernur Bali Wayan Koster mengaku sangat mudah menyesuaikan diri dengan situasi. Mulai dari tidur di barak yang tidak ada pendingin hingga sajian makanan yang menurutnya memenuhi standar. “Cepat menyesuaikan,” katanya singkat.
Untuk diketahui Retret Kepemimpinan Kepala Daerah Gelombang II di Jatinangor, Jawa Barat akan berlangsung selama 6 hari, mulai tanggal 22 – 26 Juni 2025. Sebanyak 86 kepala daerah ikut dalam kegiatan ini.
Selama retret, mereka akan dibekali dengan berbagai latihan fisik dan materi yang berkaitan dengan tugas-tugas sebagai kepala daerah. Seperti dihari kedua retret ini para kepala daerah tersebut diberikan materi oleh Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI tentang dampak geopolitik global.
“Materi hari ini tentang geopolitik global dan dampaknya terhadap pembangunan dan kehidupan nasional serta daerah dalam bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya,” kata Koster sebelumnya. (*)