Balitopik.com – Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, (Ekraf) Irene Umar mendorong Brown Bag Films (BBF) Bali menciptakan animasi yang mengangkat budaya Indonesia untuk dipromosikan kepada dunia internasional.
Hal ini disampaikan Irene usai mendengar presentasi dari Brown Bag Films (BBF) Bali yang sedang merancang 3 film animasi layar lebar bertema heroik, budaya, tradisi dan pelestarian hewan.
“Proyek yang dilakukan BBF Bali untuk internasional, kita respect. Saya akan datang ke sana (Kantor BBF Bali) untuk melihat secara langsung apa yang mau dilakukan supaya kita bisa membantu untuk road map. Jadi prinsipnya negara hadir dalam hal ini melalui kementerian ekonomi kreatif untuk karya-karya anak bangsa,” kata Irene di Badung, Senin (26/5/2025).
Wamen Ekraf berharap karya-karya animasi yang akan dibuat oleh BBF Bali nantinya dapat mempromosikan budaya Indonesia kepada dunia. Dengan catatan harus dibuat sesederhana mungkin agar masyarakat baik itu lokal dan global paham tentang pesan yang ingin disampaikan.
Ia mencontohkan film animasi Jumbo yang saat ini sedang mendunia dan akan ditayangkan di seluruh dunia pada Juni 2025 mendatang. Hal ini karena animasi Jumbo memiliki karakter sederhana dan slogan khusus “Sep Sep Sep” yang mudah diingat dan tidak ada di animasi lain. Contoh lain seperti Upin Ipin ada slogan khusus “Betul Betul Betul”.
“Jadi yuk melestarikan budaya Indonesia lewat animasi, tapi harus membuatnya sesimpel mungkin supaya dunia bisa menikmati dan menghargai budaya indonesia lewat animasi-animasi Indonesia. Kenapa harus sederhana sapaya dunia paham, kalau mereka nggak ngerti bagaimana mau menghargai budaya kita,” ingat Irene.
Sebelumnya, Executive and Business Strategy BBF Bali, Sigit Eko Prabowo dalam presentasinya menjelaskan bahwa BBF Bali memiliki visi jangka panjang untuk menciptakan karya animasi yang mengangkat budaya, kultur, heroik, nasionalisme, tradisi, pelestarian alam-hewan, dan energy terbarukan kedalam film animasi layar lebar yang diberi slogan “Integrated Indonesian Animation”.
Visi jangka panjang itu dibuat dalam beberapa tahapan road maps. Tahapan pertama BBF Bali akan mengangkat 3 film animasi layar lebar bertema Heroik, Budaya, Tradisi dan Pelestarian Hewan.
Selain itu, lanjut Sigit, BBF Bali juga memiliki program untuk menyediakan wahana promosi khususnya untuk 10 destinasi pariwisata unggulan di Indonesia.
Diantaranya, danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, Raja Ampat, Bromo/Tengger/Semeru, Bangka Belitung, Morotai dan Likupang dalam bentuk short story movie 45 menit yg akan didistribusikan di Chanel International seperti sosial media, Netflix, Disney Jr, Youtube, Roblox dan lain-lain.
“Proses ini membutuhkan support dari semua stakeholder khususnya kementerian Ekraf sebagai agregator agar visi ini dapat terlaksana,” harap Sigit langsung dihadapan Wamen Ekraf, Irene Umar. (*)