Balitopik.com – Koordinator People’s Water Forum (PWF), Reza Syahib menjelaskan pihaknya sudah membuat laporan kepolisian atas dugaan kekerasan seksual dan kehilangan barang berupa laptop dan handphone saat intimidasi yang dilakukan oleh preman selama kegiatan People’s Water Forum di Hotel Oranjje, Denpasar.
Tidak hanya itu, sejumlah karya seniman yang dipajang di ruangan diskusi People’s Water Forum (PWF) dibongkar dan dirampas oleh para preman itu.
“Juga banyak barang laptop, hp, yang kita belum tahu di mana. Berapa kali diserang dan kita nggak tahu siapa yang nyerang, dan itu dibiarkan. Padahal ini acara kita gak ngundang mereka. Ini acara sudah jelas, pesertanya semua jelas,” kata Reza saat ditemui di Denpasar, Kamis (23/5/2024).
Yang paling fatal, terang Reza, dalam aksi brutal pembubaran paksa People’s Water Forum itu, ada peserta yang mengalami kekerasan seksual. Kasus itu juga sedang dilaporkan ke Polda Bali.
Reza berharap Polda Bali bisa serius tangani laporan yang telah dilayangkan baik oleh panitia PWF maupun Komnas HAM.
“Tadi saya sebutkan laporan barang hilang, pelecehan seksual, beberapa ada 3 atau 4 gugatan. Kita lihat bagaimana Polda Bali-nya mau diurusin atau engga, yang penting kita udah laporkan, karena dari kemarin kita catat semua kejadian itu akan kami gugat.”
“(Pelecehan seksual?) Peserta panitia di dalam acara ini, saya kira sudah ada rekamannya. Kita tunggu follow upnya, Komnas HAM sudah lapor, pihak lain sudah lapor, banyak pihak yang melapor,” tegas Direktur KRuHA (Koalisi Rakyat untuk Hak atas Air) itu. (*)
Operasional TMD Dicabut, Bro Shalah Dukung Niat Koster Melanjutkan
Balitopik.com – Kementerian Perhubungan telah memberhentikan operasional layanan transportasi publik Bus Trans Metro Dewata (TMD) pada 1 Januari 2025, kemarin....
Read moreDetails