Balitopik.com – Masa terakhir kampanye, Sabtu (23/11/2024) selain melakukan simakrama dengan warga Jembrana, juga dimanfaatkan calon gubernur Bali Made Muliawan Arya (De Gadjah) untuk bersembahyang di sejumlah Pura Sad Kahyangan Jagat dan Pura Keluarga.
Selain menghaturkan doa mohon restu kepada Ida Bhatara, leluhur, kesempatan itu digunakan mohon restu kepada sang ibu dengan sujud, membilas kaki, dan sungkem.
De Gadjah sejak kecil memang dekat dengan ibunya. Sosok Ni Nyoman Muliati yang dikenalnya, merupakan ibu yang tangguh dan bertanggung jawab karena sejak umur 13 tahun De Gadjah sudah ditinggal ayahanda selama-lamanya.
“Memang dari kecil saya dekat sama ibu. Karena saya saudara kandung berdua. Saya anak satu-satunya yang diajak sama ibu, dan apapun yang saya lakukan selalu minta doa restu beliau sampai sekarang,” ungkapnya dalam suatu kesempatan.
Karena itulah sejak saat itu, De Gadjah ingin membuktikan dirinya sebagai anak yang bisa diandalkan untuk membantu ibunya. Berjualan keliling sebagai pedagang, kadang sepi kadang ramai dilalui ibunya. Teringat perjuangan ibunya, De Gadjah berjanji menuruti perintah, menepati janjinya dan tidak berani kepada orang tua.
Ibunya pun bercerita dulu saat dagang keliling, kadang sepi kadang ramai. Sampai di rumah setelah dagang keliling Made Muliawan mendekatinya sambil bertanya, “Dagangan ibu ada yang laku tidak?”
“Sepi jualan nak, belum ada dagangan yang laku,” jawab ibunya. “Iya bu, pokoknya saya siap bantu,” kata De Gadjah.
“Pas saya sakit Made selalu memijat saya dan selalu menuruti perintah orang tua. Dia hormat dan sopan sekali sama orang tua,” bangganya.
Sosok ibunya lah yang juga membuatnya berubah menjadi lebih baik ketika De Gadjah menghadapi masa kelam dalam hidup dan pernah merasakan dunia gelap.
“Waktu itu saya sedang di penjara bersama saudara saya. Ibu saya kemudian datang menjenguk ke penjara. Saya merasa sedih melihat ibu yang menjenguk anaknya di penjara, kedua anaknya ada di dalam penjara. Saat itulah saya bertekad untuk berubah, saya tidak ingin hidup seperti itu terus, “ ujarnya.
Sejak saat itulah dengan tekad dan niat untuk berubah lebih baik, jalan hidupnya mempertemukannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Dari loyalitas berbuah kepercayaan, Prabowo melihat ada potensi pada De Gadjah hingga perlahan takdirnya bisa memimpin Gerindra tingkat DPC Denpasar, kemudian DPD Gerindra provinsi Bali, hingga saat ini didaulat maju di Pilgub 2024. (*)