Balitopik.com – Mantan pengurus Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Bali periode 2012, Yanuar Nahak, S.H., M.H., mengatakan GRIB bukan ormas yang diidentikan dengan premanisme sebagaimana framing publik saat ini. Yanuar mengklaim tujuan GRIB dibentuk untuk kegiatan sosial.
Dia menjelaskan, GRIB di daerah dibentuk sebagai perpanjangan tangan yayasan sosial milik Ketua Umum GRIB, Hercules Rosario de Marshal.
“Saya pernah menjadi pengurus GRIB Bali tahun 2012, yang mana visi misi GRIB ini tidak sama dengan ormas lain. GRIB lebih fokus pada bantuan sosial, bukan premanisme,” ujar Yanuar dikonfirmasi Bali Topik, Senin (5/5/2025).
Bahwa kemudian, lanjut Yanuar, beberapa kejadian kasus yang melibatkan GRIB di daerah-daerah tertentu, itu adalah ulah oknum yang salah memanfaatkan nama GRIB.
Dirinya menjamin GRIB Bali tidak seperti itu, akan fokus pada bantuan sosial seperti yang diharapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD ART) organisasi.

“Kalau berdasarkan AD ART semuanya sama, penerapan di lapangan itu yang namanya oknum itu beda, oknum-oknum itu salah gunakan tujuan organisasi, visi misi kita itu lebih fokus ke bantuan sosial,” urainya.
Selain itu, praktisi hukum ini menyatakan kehadiran GRIB Bali tidak menyalahi undang-undang. Pun tidak bermaksud bersaing dengan ormas-ormas yang sudah ada di Bali.
GRIB Bali diyakininya akan fokus pada kegiatan bantuan sosial. Dia menjamin organisasi yang berdiri sejak tahun 2011 secara nasional itu akan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Bali.
Apalagi, sambungnya, orang-orang di dalam GRIB Bali adalah yang paham hukum karena sebagian besar berprofesi sebagai pengacara. Jadi, apabila ada anggota yang melanggar akan dihukum tegas.
“Jadi tidak hanya di Bali, Ketua Umum GRIB Jaya, Hercules di mana-mana selalu mengatakan siapapun anggota (GRIB) yang melanggar hukum, bila perlu tembak dia,” tandasnya. (*)