Balitopik.com – The Seacleaner Mobula 8 adalah sebuah kapal pembersih sampah plastik di laut sekitar pelabuhan Benoa, Mertasari, Sanur dan Serangan disingkirkan secara sepihak oleh PT. Pelindo Properti Indonesia dari dermaga Benoa Marine Bali.
Untuk diketahui, The Sea Cleaner Mobula 8 adalah sebuah kapal yang dihibahkan oleh pemerintah Prancis kepada pemerintah Indonesia melalui Kemenkomarves untuk membersihkan sampah plastik di lautan.
Kapal yang dikelola oleh CV. Bali Marine Service (BMS) ini sudah beroperasi selama 3 tahun dan sudah berhasil membersihkan ribuan ton sampah plastik di lautan seputar pelabuhan Benoa, Mertasari, Sanur dan Serangan.
Direktur CV. Bali Marine Service (BMS), Fiona Yap Sawaki mengatakan selama tiba di Indonesia kapal tersebut sudah diparkirkan di dermaga Benoa Marine Bali yang dikelolah oleh PT. Pelindo Properti Indonesia. Kapal itu disingkirkan dengan alasan komersialisasi pelabuhan.
“Memang selama ini kapal Mobula 8 tidak membayar biaya sandar karena dapat tugas langsung dari Kemenkomarves untuk membantu penanganan sampah plastik,” terang Fiona kepada awak media, Jumat (23/8/2024) di Benoa.
Perempuan aktivis sampah laut asal Papua itu mengaku sempat melakukan diskusi dengan pihak PT. Pelindo Properti Indonesia Benoa agar kalau kapal itu dipindahkan setidaknya ke dermaga yang floating pontoon (Dermaga apung) karena kapal pembersih sampah itu terbuat dari alumunium.
Jika dipindahkan ke dermaga yang berbahan beton bisa rusak karena bergesekan dengan beton. “Kapal ini gak ada asuransinya jadi kita harus hati-hati sekali untuk memindahkan,” kata Fiona.
Namun tanpa sepengetahuan pihaknya, PT. Pelindo Properti Indonesia Benoa secara diam-diam telah memindahkan kapal tersebut dari dermaga Benoa Marine Bali. Setelah dicari-cari ternyata sudah diparkirkan di dermaga Distrik Navigasi (Disnav) Benoa yang berbahan beton pada tanggal 7 Agustus 2024 lalu.
Fiona pun mengajukan keberatan ke pihak PT. Pelindo Properti Indonesia Benoa karena memindahkan kapal tanpa sepengetahuan dan juga dermaga Distrik Navigasi sangat tidak cocok untuk kapal berbahan aluminium seperti The Sea Cleaner Mobula 8.
Benar saja, seminggu setelah pemindahan, saat dilakukan pengecekan kapal tersebut sudah mulai mengalami kerusakan. “Fender pecah, terus sisi kiri dan kanan kapal itu patah aluminiumnya. Mungkin pada saat proses penyandaran atau apapun saya gak ngerti karena pemindahan saya gak tau,” ucapnya pula.
Fiona menyatakan sudah berusaha untuk bertemu dengan pihak Kemenkomarves perihal pemindahan kapal tersebut. Juga telah memberitahukan hal tersebut kepada pihak likuidator dan pihak The Sea Cleaner Mobula 8 di Prancis.
Dari pihak likuidator dan The Sea Cleaner Mobula 8 memerintahkan agar kapal tersebut dipacking kembali (tidak melakukan operasi bersih sampah plastik di laut) sampai menunggu kejelasan.
“Saya gak mau jadi korban atau dianggap bertanggung jawab kalau kapal ini rusak atau tenggelam. Jadi kita packing kembali kapal The Sea Cleaner Mobula 8. Biarkan pihak PT. Pelindo Properti Indonesia Benoa yang berurusan dengan Kemenkomarves,” tegas Fiona.
“Untuk sementara The Sea Cleaner Mobula 8 tidak bisa lagi membantu masyarakat, nelayan-nelayan yang kadang menelpon kita untuk membantu mereka membersihkan sampah di laut. Karena Mobula sementara berhenti dari semua kegiatan,” tandasnya. (*)
Dewa Siwa Dibikin ‘Jedag Jedug’ ATLAS Beach Club Harus Minta Maaf
Balitopik.com - Manajemen Atlas Beach Club Bali dituntut meminta maaf kepada publik terutama kepada Umat Hindu di Bali lantaran dinilai...
Read moreDetails