• Box Redaksi
  • Home
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Undang-Undang Pers
Bali Topik
  • Home
  • Bali
  • Politik
  • Opini
  • Lifestyle
    Kristiana Aurel Alua

    Luka Diam Perempuan Timur

    Country Manager Ford RMA Indonesia Toto Suharto saat melepas tim ekspedisi Wonderland Indonesia. -IST

    Ford RMA Dukung Ekspedisi Wonderland, Bakal Tempuh Jarak Ribuan KM di Indonesia Timur

    Sapardi Djoko Damono

    Sebelum Berakhir, Kenanglah Sapardi dan Bulan Juni

    Wamen Ekraf Kagum Lihat Langsung Ratusan Animator Indonesia di Studio BBF Bali

    Wamen Ekraf Dorong BBF Bali Ciptakan Animasi Budaya Indonesia untuk Dunia, Belajar Dari Jumbo

    Balinale umumkan edisi ke-18 yang akan tayang di Icon Bali Mall. -Balitopik.com

    Edisi ke-18 Balinale Tayang di Icon Bali Mall, Simak Jadwalnya

    Trending Tags

    • Pandemic
  • Nasional
  • Hukum
  • Pendidikan
No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Politik
  • Opini
  • Lifestyle
    Kristiana Aurel Alua

    Luka Diam Perempuan Timur

    Country Manager Ford RMA Indonesia Toto Suharto saat melepas tim ekspedisi Wonderland Indonesia. -IST

    Ford RMA Dukung Ekspedisi Wonderland, Bakal Tempuh Jarak Ribuan KM di Indonesia Timur

    Sapardi Djoko Damono

    Sebelum Berakhir, Kenanglah Sapardi dan Bulan Juni

    Wamen Ekraf Kagum Lihat Langsung Ratusan Animator Indonesia di Studio BBF Bali

    Wamen Ekraf Dorong BBF Bali Ciptakan Animasi Budaya Indonesia untuk Dunia, Belajar Dari Jumbo

    Balinale umumkan edisi ke-18 yang akan tayang di Icon Bali Mall. -Balitopik.com

    Edisi ke-18 Balinale Tayang di Icon Bali Mall, Simak Jadwalnya

    Trending Tags

    • Pandemic
  • Nasional
  • Hukum
  • Pendidikan
No Result
View All Result
Bali Topik
No Result
View All Result

Luka Diam Perempuan Timur

Kuat Tapi Tak Punya Ruang Untuk Diri Sendiri

Reporter balitopik.com
4 July 2025 - 8:57 am
in Lifestyle
0
Kristiana Aurel Alua

Kristiana Aurel Alua

Share on FacebookShare on WhatsappShare on Twitter

Penulis: Kristiana Aurel Alua

Balitopik.com – Ada luka yang tidak tertulis di kartu keluarga, luka yang juga tidak dikenali oleh hukum, tak tampak oleh kamera, tapi menempel kuat dalam napas dan tubuh manusia. Bukan luka fisik yang bisa dijahit oleh dokter, tapi luka yang menjalar lewat bisikan antar generasi.

Luka itu diwariskan bukan lewat DNA, tapi lewat pola diam, pola tunduk, dan pola menahan. Luka yang hadir lewat cara mencintai searah yang tak pernah bertanya balik, “Bagaimana dengan aku?” Luka yang kemudian hadir dalam cara hidup yang terus melayani, bahkan saat tubuh memohon istirahat.

Luka itu diam, tapi terus hidup. Ia menetap dari Rahim ke rahim, di tulang belakang, di dada yang sesak tapi tetap tegak. Ia bergerak dari leluhur ke garis perempuan dalam keluarga, bukan sebagai pilihan, tapi sebagai warisan budaya yang tak pernah ditanya setuju atau tidak untuk memiliki nya.

Di tanah Manggarai, Papua, dan berbagai wilayah Indonesia Timur, perempuan dikenal kuat. Tapi kekuatan mereka bukan hasil pelatihan atau pilihan bebas. Itu adalah bentuk bertahan hidup dalam sistem yang tak memberi ruang untuk rapuh, modernnya perempuan timur sering kali hidup dalam survival mode kondisi dimana perempuan sulit diberikan ruang untuk rilex dan menikmati hidup.

Para perempuan itu menyusui dengan airmata yang disembunyikan, memasak dengan tubuh lelah yang terus dipaksa tegak, dan terus melayani meski hatinya sendiri kosong.

Mereka tentunya tidak diajari berkata “tidak,” juga tidak diajari memilih dirinya sendiri.

Mereka tak pernah diberi izin untuk merasa cukup hanya dengan menjadi manusia.

Kristiana Aurel Alua
Kristiana Aurel Alua

Dalam tradisi yang mengagungkan pengabdian perempuan tanpa syarat, kata “Aku lelah” dianggap kelemahan. “Tidak bisa” dianggap pembangkangan. “Boleh aku sendiri dulu?” dianggap keterlaluan.

Kemudian, tradisi juga menganggap bahwa perempuan yang bicara terlalu banyak disebut keras kepala. Perempuan yang menangis disebut manja. Dan perempuan yang memilih dirinyas sendiri disebut egois.Namun, Perempuan yang diam… itulah yang paling diterima. Dan dalam diam itu, luka tinggal.

Tubuh mulai bicara saat jiwa dibungkam terlalu lama. Nyeri tanpa sebab medis, lelah yang tak bisa diobati dengan tidur, gangguan hormon, autoimun, miom, tumor, hingga kanker, semuanya kadang punya akar yang jauh lebih dalam dari sekadar biologi. Mereka adalah suara tubuh yang menjerit karena terlalu lama tidak didengar.

Karena tubuh menyimpan ketakutan yang tidak boleh diucap – kemarahan yang ditekan demi sopan santun – kesedihan yang dikubur agar tidak dianggap lemah.

Semua itu menjadi luka diam yang berakar dalam. Dan akar itu tumbuh, melingkari kehidupan generasi berikutnya. Perempuan menjadi saksi dan pewaris luka yang bukan miliknya.

Tapi zaman bergeser, dan kesadaran mulai tumbuh dari tubuh-tubuh yang kelelahan. Disitulah hadir perempuan-perempuan yang bangun, yang mulai bertanya “Kenapa aku harus terus diam?”, “Mengapa aku harus mengulang luka yang bukan milikku?” dan “Apakah benar menjadi perempuan berarti harus kehilangan diri sendiri?”

Mereka bukan pemberontak. Mereka adalah penjaga gerbang penyembuhan. Perempuan yang mulai memberi ruang bagi air mata, bagi rasa marah, dan bagi istirahat.

Yang mulai memeluk dirinya dengan hangat yang dulu tidak pernah diberikan oleh ibunya, neneknya, atau garis keturunan dan leluhur perempuannya.

Mereka yang berkata, “Aku juga penting. Aku juga pantas dimengerti.”

Cinta, mereka pelajari ulang.

Bahwa cinta bukan hanya memberi, tapi juga menjaga batas.

Bahwa merawat diri sendiri bukan dosa, tapi tanggung jawab.

Bahwa menjadi perempuan bukan berarti menghilangkan identitas dan keinginan.

Dan mungkin, hanya mungkin, di tangan-tangan perempuan yang sadar ini, luka yang diwariskan turun-temurun bisa berhenti.

Bukan karena mereka lebih kuat, tapi karena mereka lebih sadar.

Kesadaran itulah awal penyembuhan.

Kesadaran untuk berkata:

“Cukup.”

“Aku layak dicintai.”

“Aku layak dihargai tanpa harus kehilangan diriku sendiri.”

Mereka adalah titik balik. Mereka adalah mata rantai yang berkata:

“Sampai sini saja. Luka ini tidak akan kuteruskan.”

Dan dengan keberanian itu, garis keturunan perempuan bisa bernapas lega untuk pertama kalinya. (*)

Tags: Kristiana Aurel AluaLukaPerempuanPerempuan TimurTradisi Timur
Previous Post

Label Toko di Martil jadi Petunjuk Polisi Ungkap Identitas Para Pelaku Penembak WN Australia

Next Post

Gen Z Bali Kenal Wayan Koster Sebagai Pak Yan

Related Posts

Country Manager Ford RMA Indonesia Toto Suharto saat melepas tim ekspedisi Wonderland Indonesia. -IST
Lifestyle

Ford RMA Dukung Ekspedisi Wonderland, Bakal Tempuh Jarak Ribuan KM di Indonesia Timur

Reporter balitopik.com
24 June 2025 - 1:27 pm
0

Balitopik, GIANYAR - Ford RMA Indonesia melepas tim ekspedisi Wonderland Indonesia karya musisi, komposer dan kreator Alffy Rev. Pelepasan ini...

Read moreDetails
Sapardi Djoko Damono

Sebelum Berakhir, Kenanglah Sapardi dan Bulan Juni

18 June 2025 - 4:48 am

Wamen Ekraf Kagum Lihat Langsung Ratusan Animator Indonesia di Studio BBF Bali

27 May 2025 - 11:07 am

Wamen Ekraf Dorong BBF Bali Ciptakan Animasi Budaya Indonesia untuk Dunia, Belajar Dari Jumbo

27 May 2025 - 2:15 am
Balinale umumkan edisi ke-18 yang akan tayang di Icon Bali Mall. -Balitopik.com

Edisi ke-18 Balinale Tayang di Icon Bali Mall, Simak Jadwalnya

26 April 2025 - 6:01 pm
Next Post
Gubernur Bali Wayan Koster

Gen Z Bali Kenal Wayan Koster Sebagai Pak Yan

Anjing Pelacak K9 Polda Bali saat mengendus area PKB. -IST

Anjing K9 Polda Bali Endus Area PKB saat Kunjungan Gibran

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ADVERTISEMENT

Premium Content

Temu Koordinasi Simpul Inti IKF Bali, Rabu (26/3/2025) di Bali Event Studio, Denpasar. -Balitopik.com

Simpul Inti Ikatan Keluarga Flores di Bali Gelar Temu Koordinasi jelang Nyepi

27 March 2025 - 2:32 pm
Proses pencabutan plang Jalan Kura Kura Bali oleh security PT BTID. -IST

PT PTID Cabut Plang Jalan Kura Kura Bali

1 February 2025 - 12:11 pm
Gubernur Bali Wayan Koster, didampingi Wagub Jakarta, Rano Karno, dan ketua ASITA sekaligus Ketua Panitia BBTF 2025, Putu Winastra, saat membuka Travel Exchange (Travex) pada acara Bali dan Beyond Travel Fair (BBTF) 2025 yang ke-11, di Bali International Convertion Center (BICC) nusa dua kamis 12/6/2025. (Foto/Ist)

Wayan Koster Apresiasi Bali dan Beyond Travel Fair 2025

13 June 2025 - 7:51 am

Browse by Category

  • Bali
  • Edukasi
  • Ekonomi
  • Entertainment
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Nasional
  • Olahraga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Politik
  • Teknologi
  • Travel
  • Uncategorized
  • World

Browse by Tags

Agus Dei (14) Bali (56) Bali Topik (60) Buleleng (19) Bupati Badung (14) De Gadjah (148) De Gadjah For Bali (20) DPRD Bali (19) DPR RI (14) Flobamora Bali (17) Gerindra (47) Gerindra Bali (50) Giri Prasta (59) Google (105) Gubernur Bali (69) Gubernur Koster (17) Imigrasi Ngurah Rai (14) I Wayan Adi Arnawa (14) Kanwil Kemenkumham Bali (14) Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali (22) Koster-Giri (48) KPU Bali (14) Kriminal (14) Kura-Kura Bali (20) Mulia-PAS (72) Nangun Sat Kerthi Loka Bali (20) Nelayan Serangan (13) Pantai Kura Kura Bali (Surf Surf by The Waves) (13) Pantai Serangan (17) PDIP Bali (17) PDI Perjuangan (31) Pemkab Badung (15) Pilgub Bali (137) Pilkada 2024 (15) Pilkada Bali (76) PMKRI Denpasar (15) Polda Bali (26) Prabowo-Gibran (19) Prabowo Subianto (33) PT Bali Turtle Island Development (BTID) (20) PT BTID (32) Pulau Serangan (34) Rai Mantra (12) Wayan Koster (206) WNA (25)
Bali Topik

Website ini berhubungan dengan berita, diskusi, atau informasi berbagai topik di Bali. Ini dapat berfungsi sebagai platform bagi orang-orang untuk mengeksplorasi dan terlibat dalam diskusi tentang budaya Bali, pariwisata, politik gaya hidup, dan peristiwa terkini.

Learn more

Categories

TOPIK MEDIA GROUP

  • Box Redaksi
  • Pedoman Media Siber

Recent Posts

  • Pekan Iklim Bali 2025: Wujud Percepatan Bali Net Zero Emission Tahun 2045
  • Prioritaskan Kesehatan Jurnalis, PENA NTT dan UJB Jajaki Kerjasama dengan RS Prof Ngoerah Sanglah
  • Ambisi NasDem Bali Geser Dominasi PDIP di Pilkada 2029

© 2023-2024 - Balitopik

No Result
View All Result
  • Home
  • Bali Topik
  • Opini
  • Lifestyle
  • Nasional
  • Entertainment
  • Hukum

© 2023-2024 - Balitopik

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?