Balitopik.com – Akhir-akhir ini Bali digemparkan dengan aksi bunuh diri (bundir) di berbagai tempat. Lebih sering terjadi di Jembatan Tukad Bangkung, Badung dengan cara melompat ke dasar jembatan sedalam 10 Meter lebih itu.
Terbaru dilakukan oleh Ni Kadek MS, perempuan 21 tahun asal Buleleng. Korban sempat dilihat duduk di tepi jembatan oleh warga yang melintas sebelum akhirnya ditemukan tewas di dasar jurang pada pada Jumat (4/4/2025) sekira pukul 00.15 WITA.
Dilangsir dari helodoc.com, menurut psikolog bahwa bunuh diri seringkali merupakan manifestasi dari kesedihan mendalam, putus asa, atau rasa putus harapan yang mendalam pada diri seseorang.
Penyebab Bunuh Diri. Disebutkan terdapat berbagai hal yang menjadi pemicu seseorang memutuskan untuk bundir, antara lain:
- Masalah Kesehatan Mental
Depresi, gangguan bipolar, atau skizofrenia adalah beberapa jenis masalah kesehatan mental yang dapat menjadi pemicu utama bunuh diri. Individu yang mengalami gangguan mental sering kali menghadapi perasaan putus asa yang mendalam, serta sulit untuk menemukan harapan akan pemulihan.
- Tekanan Emosional
Kehilangan orang yang dicintai, perceraian, atau mengalami kegagalan dalam hidup dapat menyebabkan tekanan emosional yang berat. Rasa putus asa yang diakibatkan oleh peristiwa-peristiwa tersebut, faktanya dapat mendorong seseorang untuk memilih bunuh diri sebagai cara untuk mengakhiri penderitaan dirinya.
- Merasa Terisolasi
Rasa kesepian dan isolasi sosial juga dapat menjadi faktor pemicu bunuh diri. Ketika seseorang merasa terisolasi dan tidak memiliki dukungan sosial yang memadai, mereka mungkin merasa bahwa sudah tidak ada memiliki alasan untuk terus hidup.
- Mengalami Pelecehan dan Kekerasan
Pengalaman pelecehan fisik, seksual, atau emosional dapat meninggalkan luka yang dalam pada seseorang, serta menyebabkan rasa putus asa yang mendalam. Beban psikologis yang ditimbulkan oleh pelecehan tersebut, tak jarang dapat memicu pikiran bunuh diri.
- Masalah Ekonomi
Masalah keuangan seperti hutang yang menumpuk, kehilangan pekerjaan, atau kesulitan keuangan lainnya juga dapat menjadi pemicu bunuh diri. Ketidakmampuan untuk mengatasi masalah keuangan dapat menimbulkan perasaan putus asa dan tanpa harapan.
Faktor Risiko Bunuh Diri. Adapun berbagai faktor yang bisa memicu seseorang untuk melakukan tindakan bunuh diri, seperti:
- Riwayan Kekeran dan Pelecehan
Individu yang pernah mengalami kekerasan atau pelecehan fisik, seksual, atau emosional memiliki risiko yang lebih tinggi untuk melakukan bunuh diri. Trauma dari pengalaman tersebut dapat menyebabkan ketidakstabilan mental yang berpotensi mengarah pada tindakan bunuh diri.
- Riwayat Keluarga Bunuh Diri
Ketika seseorang memiliki anggota keluarga yang melakukan bunuh diri, maka risiko mereka untuk melakukan hal yang sama, juga turut meningkat. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor genetik, lingkungan keluarga yang tidak sehat, atau paparan terhadap perilaku bunuh diri.
- Penyalahgunaan Zat
Penggunaan obat-obatan terlarang atau alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan risiko bunuh diri. Penyalahgunaan zat dapat mengganggu keseimbangan kimia dalam otak dan memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengambil keputusan yang rasional.
- Gangguan Kepribadian
Orang dengan gangguan kepribadian, seperti gangguan kepribadian borderline atau antisosial, memiliki risiko yang lebih tinggi untuk melakukan bunuh diri. Gangguan kepribadian seringkali terkait dengan masalah emosional dan perilaku yang dapat meningkatkan risiko bunuh diri.
- Tinggkat Stres yang Tinggi
Memiliki tingkat stres yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari, baik akibat tekanan pekerjaan, masalah keuangan, atau konflik interpersonal, juga dapat menjadi faktor risiko bunuh diri. Ketidakmampuan untuk mengatasi stres, dapat membuat seseorang merasa putus asa dan seperti tak memiliki harapan.
Bunuh Diri Bukan Solusi. Harus disadari bahwa tindakan bunuh diri bukanlah solusi untuk menyelesaikan masalah yang ada. Setiap kita harus sadar bahwa;
- Masalah Hanya Sementara, Kehidupan Adalah Proses
Perasaan sedih, putus asa, atau tekanan yang ada hanyalah sementara. Semua kondisi ini tentu saja akan berubah seiring waktu. Kehidupan merupakan proses yang penuh dengan dinamika. Jadi, akan selalu ada masalah yang datang maupun pergi. Meskipun, tampaknya mustahil untuk diatasi, kamu harus yakin bahwa kondisi ini akan membaik seiring berjalannya waktu. Tetaplah berusaha dan jangan menyerah.
- Meninggalkan Rasa Sakit Kepada Orang Lain
Bunuh diri tidak hanya mengakhiri rasa sakit seseorang, tetapi juga menciptakan rasa sakit yang mendalam bagi keluarga, teman, dan orang-orang yang peduli. Mereka yang ditinggalkan akan merasa bersalah, bingung, dan sangat terpukul oleh kehilangan. Hal ini bisa berdampak sangat besar dan memengaruhi orang lain seumur hidup mereka.
- Tidak Memberikan Peluang Untuk Perubahan
Bunuh diri hanya menutup semua kemungkinan untuk perubahan dan pertumbuhan pribadi. Banyak orang yang pernah merasa putus asa akhirnya menemukan cara untuk bangkit, apakah itu melalui terapi, dukungan dari orang lain, atau perubahan kecil dalam kehidupan mereka. Bunuh diri menutup semua potensi hal-hal baik yang bisa terjadi.
- Kesulitan Bisa Diatasi Dengan Bantuan
Hampir semua masalah dalam hidup dapat dicari solusinya dengan bantuan, entah itu dukungan sosial, konseling, atau perawatan medis. Seseorang yang merasa putus asa karena tekanan kehidupan sering kali merasa terisolasi. Tetapi, berbicara dengan seseorang yang peduli bisa memberikan sudut pandang baru dan membantu keluar dari perasaan tersebut.
- Kesehatan Mental Sangat Bisa Dipulihkan
Banyak orang yang mengalami perasaan ingin bunuh diri akhirnya pulih dengan pengobatan dan terapi yang tepat. Gangguan mental seperti depresi atau kecemasan yang sering menjadi pemicu perasaan ini dapat diobati dengan cara yang efektif. Tak sedikit yang pernah berada di titik terendah akhirnya merasa lebih baik setelah menjalani pengobatan atau terapi yang sesuai.
- Kehidupan Penuh Dengan Potensi Dan Harapan
Setiap manusia punya potensi untuk mengalami perubahan positif dalam hidup. Terkadang, kamu hanya perlu waktu, dukungan, dan bantuan untuk menyadari bahwa ada harapan dan kesempatan baru. Kehidupan bisa menawarkan banyak hal yang belum ditemukan dan bunuh diri berarti menutup diri dari peluang itu.
- Tidak Menyelesaikan Masalah
Bunuh diri tidak akan menyelesaikan masalah yang dihadapi, karena masalah hidup akan tetap ada, bahkan jika seseorang telah tiada. Pada kenyataannya, perasaan dan kesulitan yang dihadapi dapat diatasi dengan cara yang lebih efektif. Contohnya seperti mencari bantuan profesional, berbicara dengan orang yang dipercaya, atau mengeksplorasi jalan-jalan baru dalam hidup. (*)