“Kami menyampaikan duka yang sangat dalam kepada rekan-rekan kami khususnya anggota KPPS yang telah wafat, begitu juga dengan petugas ketertiban atau Linmas yang telah mendahului kami semua”
Idham Holik
Balitopik.com – Ketua Divisi Teknis KPU RI, Idham Holik mengatakan sebanyak 90 orang penyelenggra pemilu meninggal selama berlangsungnya pemilu 2024. Mereka adalah anggota KPPS dan petugas keamanan TPS atau Linmas.
“Ada 90 anggota KPPS dan Linmas,” ucap Holik saat meninjau penghitungan suara di Denpasar Utara, Sabtu (24/2/2024).
Penyebab kematian puluhan badan ad hoc pemilu 2024 itu disebabkan karena bekerja sangat maraton di TPS masing-masing. Faktor kelelahan ditambah dengan penyakit bawaan menjadi pemicu kematian anggota KPPS dan Linmas.
Atas hal itu, Holik menyampaikan belasungkawa sekaligus mengapresiasi kineja para penyelenggara pemilu karena sudah bekerja secara maksimal, bahkan sampai mengorbankan nyawa.
“Tentunya ada banyak faktor. Yang jelas penyelesaian penghitungan suara ini selesai sampai dengan dini hari. Bisa kita bayangkan bagaimana proses kerja di TPS,” kata dia.
“Oleh karena itu kami sangat mengapresiasi atas kinerja KPPS yang luar biasa menurut saya, beliau adalah orang-orang hebat yang bisa menyelesaikan proses pemungutan penghitugan suara,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui, di Bali sendiri ada 2 penyelenggara pemilu yang meninngal. Satunya adalah seorang Linmas bernama Sai’un Anam (58) yang bertugas di TPS 006, Banjar Puseh, Desa Tuwed, Kecamatan Malaya, Jembrana. Almarhum Sai’un Anam meninggal pada tanggal 13 Februari 2024.
KPU Jembrana telah memberikan santunan senilai Rp46 juta kepada keluarga atau ahli waris almarhum Sai’un Anam pada 18 Februari 2024 lalu.
Satunya lagi adalah I Ketut Tapa (55), sebagai Sekretaris PPS di Banjar Dinas Sangkungan, Tangkup, Sidemen, Karangasem. Meninggal pada tanggal 5 Februari 2024 karena sakit. Berkas-berkas terkait kematian almarhum I Ketut Tapa sedang diproses untuk mendapatkan santunan. ***