Balitopik.com – Dua tokoh politik Bali yaitu Made Mangku Pastika dan Arya Wedakarna (AWK) berbeda pandangan melihat Pilgub Bali pada November 2024 mendatang.
Dalam pertemuan dengan bakal calon bupati Buleleng pada Selasa, (16/4) lalu, Mangku Pastika mengatakan ada baiknya orang Buleleng yang memimpin Bali atau menjadi Gubernur Bali periode 2024-2029.
Dengan alasan setidaknya mampu memahami persoalan yang lebih kompleks karena Buleleng adalah wilayah dengan populasi penduduk dan atau pemilih terbanyak.
Selain itu agar ada pemerataan pembangunan di wilayah Bali Utara itu. Karena ia menilai selama ini Buleleng tidak begitu diprioritaskan soal pembangunan.
Terkait pernyataan itu, Arya Wedakarna mengatakan dia tidak sepakat. Melalui instagramnya, AWK menantang pernyataan Mangku Pastika.
“Pandangan ini berbahaya di era saat ini, terkesan kedaerahan. Siapapun putra putri Bali berhak jadi pemimpin baik dari Jembrana, Bangli, Klungkung, Karangasem, Tabanan, Badung, Gianyar, Buleleng, Nusa Penida atau Denpasar,” ucap AWK dikutip dari Instagram @aryawedakarna, Jumat (26/4/2024).
AWK berpendapat siapapun bisa jadi Gubernur Bali. Asal jujur, adil dan mengayomi masyarakat.
Selain itu, sudah 2 kali orang Buleleng menjadi Gubernur. Katanya, pemimpin Bali yang berasal dari satu Kabupaten secara berturut-turut sudah tidak relevan.
“Yang penting calon pemimpin Bali itu jujur, adil, dan mengayomi. Buleleng sudah pernah 2 kali punya Gubernur Bali dan kita bisa menilai bagaimana pembangunan Buleleng pada akhirnya,” imbuhnya.
“Pemikiran pemimpin dari satu Kabupaten sudah tidak relevan. Ngiring anak muda Bali, melek politik dan pilih pemimpin berdasarkan kinerja,” tutup AWK. ***
Mulia-PAS Uji Coba Program Makanan Bergizi Gratis di SMK Widharba Buleleng
Balitopik.com - Puluhan siswa di SMK Kesehatan Widya Dharma Bali (Widharba) yang berlokasi di Kelurahan Sukasada, Kecamatan Sukasada Buleleng, Kamis...
Read more