Balitopik.com – Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Yenny Wahid mengatakan penyelenggaraan piala dunia panjat tebing atau International Federation of Sport Climbing (IFSC) World Cup Bali 2025, menyusung ramah lingkungan.
Hal ini untuk mendukung Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 9 Tahun 2025 tentang larangan penjualan air minum kemasan plastik di bawah 1 liter dan Surat Edaran Sekretaris Daerah (Sekda) Bali Nomor 2 Tahun 2025 tentang Bali wajib tumbler.
Karena itu selama 2 hari penyelenggaraan piala dunia panjat tebing di Pulau Peninsula, Nusa Dua, Bali, pada 2-4 Mei mendatang panitia menyiapkan air galon dan tumbler.
“Jadi di venue nanti kita sudah menyiapkan tumbler-tumbler untuk tamu termasuk air galon kita siapkan, agar suasana pertandingannya lebih ramah lingkungan,” kata Yenny Wahid usai acara lunch IFSC Climbing World Cup bersama Pemprov Bali dan seluruh atlet di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Kamis (1/5/2025).
Anak Presiden RI keempat, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini menyebut setiap hari pihaknya menyediakan sekitar 30 galon air minum untuk para atlet dan tamu undangan di lokasi kegiatan.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk dukungan kepada kebijakan Gubernur Bali Wayan Koster tentang Gerakan Bali Bersih Sampah yang salah pointnya melarang penjualan AMDK di bawah 1 liter.
“Kita sangat mendukung apa yang dilakukan oleh Bali untuk mengurangi sampah plastik, karena kita sama-sama tahu bahwa salah satu prestasi Indonesia adalah menyampah plastik, masuk 10 besar dunia,” tandasnya. (*)