Balitopik.com – Gubernur Bali periode 2018 – 2023 Wayan Koster menanggapi pernyataan Sri Paus Fransiskus yang kaget dan terharu ketika mengetahui ada orang tua (Ortu) di Indonesia yang masih memiliki 3 sampai 4 anak.
Sri Paus Fransiskus yang terharu dan kaget tersebut disampaikan langsung Presiden Joko Widodo usai meresmikan Flyover Djuanda, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada Jumat 6 September 2024.
Jokowi mengatakan bahwa dia berbicara banyak hal dengan pemimpin Gereja Katolik itu di Istana Negara Jakarta beberapa waktu lalu. Secara khusus Jokowi menceritakan soal masih ada keluarga di Indonesia yang memiliki 3 sampai 4 anak.
“Waktu saya bercerita menyampaikan bahwa di Indonesia untuk masalah orang tua, atau anak-anak muda kita, yang mempunyai anak 3 sampai 4, beliau kaget sekali. Dan beliau sangat menghargai dan menghormati itu,” kata Jokowi dikutip dari video Sekretariat Presiden.
Paus Fransiskus memuji sikap dari keluarga di Indonesia yang masih ingin memiliki anak merupakan hal yang baik. Karena di negara-negara besar motivasi orang untuk memiliki anak sudah berkurang, lebih banyak memelihara binatang.
“Masyarakat yang percaya, mereka dapat memohon berkat Allah. Saya mendengar bahwa keluarga-keluarga (di Indonesia) masih memiliki tiga sampai empat anak, dan ini sebuah contoh yang bagus bagi negara-negara. Karena banyak negara (orang-orangnya) tidak mau lagi memiliki anak tetapi memiliki binatang, anjing, atau kucing,” ucap Paus Fransiskus.
Dalam konteks Bali, hal ini sudah dikwatirkan Wayan Koster sejak lama. Dia bilang populasi manusia Bali sudah menurun drastis. Terutama Nyoman (anak ketiga) dan Ketut (anak keempat) sudah jarang ditemui.
“Berdasarkan data yang saya miliki, Nyoman tinggal 17 persen dan Ketut tinggal 5 persen dari populasi manusia Bali saat ini. Hampir punah,” terang Koster di Denpasar, Jumat (13/9/2024).
Jauh sebelumnya, dalam setiap kesempatan Koster selalu mengingatkan soal potensi punahnya manusia Bali. Misalnya saat memberikan kuliah umum tentang Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali di kampus-kampus beberapa waktu lalu, Koster memberi motivasi agar anak-anak muda itu jika nanti sudah berkeluarga harus memiliki 4 anak.
Ahli kalkulus jebolan ITB itu mengatakan melestarikan manusia Bali merupakan tanggungjawab dari satu generasi ke generasi lainnya terhadap leluhur. Jadi keluarga baru saat ini sebaiknya memiliki lebih dari 2 anak untuk menyelamatkan Nyoman dan Ketut dari kepunahan.
Bahkah, calon Gubernur Bali 2024 yang berpasangan dengan Giri Prasta itu bertekad untuk memberikan insentif bagi keluarga yang baru melahirkan Nyoman atau Ketut.
“Sekarang, coba cek pendaftaran siswa baru di SD. Masuk SD, pertama itu lihat ada berapa Nyoman? Ada berapa Ketut? Pasti, sudah langka sekali. Kalau semuanya dua anak, berarti Nyoman dan Ketut punah dong? Kan kehilangan unsur budaya ini,” ungkap Koster.
Menurut Koster, hampir punahnya Nyoman dan Ketut itu disebabkan karena program pemerintah tentang keluarga berencana (KB) 2 anak cukup. Koster melawan, baginya khusus Bali harus 4 anak baru cukup.
Dalam rangka mencegah punahnya Nyoman dan Ketut tersebut Koster mengaku telah berkoordinasi dengan Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencan Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo untuk memberi kelonggaran kepada Bali terkait jumlah anak.
“Pak Hasto, untuk Bali jangan diberlakukan dua anak untuk KB-nya. Karena itu merugikan masyarakat Bali. Sudah jumlahnya sedikit, diperkecil lagi,” ujarnya di Art Center, Selasa 21 Februari 2023 lalu. (*)