Balitopik.com – Lebih dari 2.000 orang anggota Relawan De Gadjah (RDG) yang tersebar se-Kota Denpasar memadati area ballroom Hotel Aston Denpasar pada Rabu (31/1/2024) malam.
Mereka berkumpul untuk berkonsolidasi dan temu kangen jelang pemilu yang akan berlangsung pada 14 Febuari 2024 mendatang.
Lantas apakah ribuan Relawan De Gadjah (RDG) tersebut akan membawa Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar itu duduk di kursi DPRD Provinsi Bali?
De Gadjah mengatakan pertemuan tersebut diagendakan karena selama ini dirinya selaku Ketua DPD Gerindra Bali sekaligus Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Bali jarang bertemu karena sibuk urusan partai, pencalegan dan pemenangan Pilpres 2024.
“Jadi sebelum pemilihan kita temu kangen dan konsolidasi dengan Relawan De Gadjah yang bergerak ke bawah, dan ada beberapa arahan yang harus dilakukan,” ujar calon anggota DPRD Provinsi Bali itu.
Bahwa, kata De Gadjah, RDG sendiri sudah terbentuk 11 tahun yang lalu. Solidaritas dan rasa kekeluargaan itu terjaga hingga saat ini.
Seperti yang terlihat, lanjut dia, dalam acara tersebut tidak disediakan kursi untuk tempat duduk, semua relawan bahkan pimpinan duduk lesehan, makan nasi jinggo Bersama. Itu sebagai bukti kebersamaan RDG.
“Kita saudara duduk sama rendah, berdiri sama tinggi, tidak Ketua tidak pimpinan jadi sama di mata Tuhan. Jadi semua ini dari puluhan orang bisa ribuan orang dan berumur 11 tahun.”
“Itu kalau tidak dikehendaki oleh alam semesta dan direstui oleh Tuhan dan didasari oleh hati nurani yang tulus tidak bisa terus bertambah menjadi 3.600 relawan,” katanya.
Disebutkan jumlah tersebut hanya mereka yang berdomisili di Kota Denpasar, belum termasuk RDG yang berada di Kabupaten lain.
De Gadjah menjelaskan dalam pertemuan itu terdapat beberapa aspirasi yang disampaikan relawan kepada De Gadjah. Diantaranya mereka menginginkan pariwisata Bali maju seperti dulu lagi.
Maka itu, lanjutnya, satu-satunya jalan harus memenangkan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024. Dan mereka semua sepakat untuk memenangkan pasangan calon (paslon) nomor urut dua tersebut.
“Kami tidak mengarahkan atau memobilisasi massa mereka datang atas dasar hati nurani dan hati yang tulus,” imbuhnya.
“Jadi apa yang sudah miliki, kita jalin dengan baik rasa persaudaraan kita jalin dan saling menghormati satu sama lain antar-relawan apalagi dengan masyarakat sekitar kita harus saling menghargai dan menghormati,” pungkasnya.