Balitopik.com – Romo Agustinus Iwanti alias Romo Gusti dijatuhi hukuman suspensi setelah terlibat skandal seksual dengan istri orang. Romo Agustinus Iwanti ketahuan dan tertangkap basah tiduri istri orang atau seorang perempuan bersuami berinisial H alias Mama S beberapa waktu lalu.
Hukuman suspensi itu tercantum dalam Surat Keputusan Uskup Ruteng Nomor 152/1.1/V/2024 tanggal 30 Mei 2024. Keputusan ini telah dikomunikasikan secara personal kepada Romo Gusti, keluarga Mama S, suami Mama S berinisial V alias Papa S, dan keluarga Romo Gusti.
Dalam Surat Keputusan Uskup Ruteng tersebut, disebutkan Romo Gusti dijatuhi hukuman suspensi karena terbukti melakukan tindak pidana contra sextum Decalogi praeceptum, yakni melawan perintah keenam Dekalog.
Dijelaskan bahwa Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat menilai bahwa tindakan yang dilakukan oleh Romo Agustinus Iwanti, Pr mengandung potensi destruktif yang dapat menghancurkan bahtera perkawinan Mama S dan suaminya yang berinisial VA, melukai hati anak-anak serta membawa beban psikologis yang sangat berat yang tidak mudah disembuhkan.
Selain itu, tindakan tersebut melukai Gereja, memberi beban tertentu kepada pihak Keuskupan Ruteng dan membawa efek psikologis tertentu bagi rekan-rekan imam serta membawa sandungan berat (grave scandalum) bagi umat beriman.
“Dengan kewenangan yang dimilikinya menurut hukum kanonik dan setelah berkonsultasi dengan berbagai pihak terkait, Bapa Uskup Ruteng selaku otoritas tertinggi Gereja Lokal Keuskupan Ruteng menjatuhkan hukuman suspensi ‘a divinis (kan. 1333) terhadap Romo Agustinus Iwanti, Pr dan menarik kembali yurisdiksi dari tugas imamatnya.”
“Dengan hukuman ini, Romo Agustinus Iwanti, Pr dilarang untuk melakukan tindakan pastoral yang berhubungan dengan kuasa tahbisan imamatnya dan kuasa kepemimpinan (mempersembahkan Ekaristi Kudus secara publik, mengajar umat, melayani sakramen-sakramen dan memimpin umat),” ucap Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Ruteng Romo Alfons Segar dalam keterangan tertulis, Kamis (6/6/2024).
Romo Alfons Segar menyebutkan, pihak Keuskupan Ruteng tetap berkomitmen untuk mendampingi dan melakukan mediasi dengan pihak keluarga Bapak VA, keluarga Mama S dan keluarga Romo Agustinus Iwanti, Pr untuk mencari jalan terbaik dalam menyelesaikan secara tuntas kasus ini sesuai dengan semangat kasih dan pengampunan kristiani, serta kearifan lokal.
“Kami mengajak seluruh umat beriman dan khususnya yang terlibat dalam kasus pedih ini untuk menyerahkan segalanya dalam belas kasih Allah agar Dia menyembuhkan semua hati yang terluka, memberikan kekuatan dan harapan bagi semua pihak untuk menemukan dan merasakan kebaikan, pengampunan dan damai sejahtera darı Allah,” tutup Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Ruteng Romo Alfons Segar, Pr. (*)