Balitopik.com – Rumah Tanjung Bungkak bekerja sama dengan Antida Music Production menyelenggarakan serangkaian diskusi menarik tentang band Inggris “The KLF” pada tanggal 23 Juli 2024 dengan acara “Mumuland Up Close.”
Acara ini memberikan pengalaman unik dan inspiratif dengan menampilkan berbagai elemen seni, pertunjukan api, dan musik yang menghidupkan kembali warisan legendaris The KLF, band nomor satu di Inggris pada tahun 90- an dengan penjualan lebih dari 6 juta rekaman.
Mumuland Bali festival ini berfungsi untuk menggugah semangat Sundaland Kuno, yang oleh beberapa arkeolog dianggap sebagai lokasi sebenarnya dari benua legendaris yang hilang.
Disebutkan, Mumuland akan menjadi festival yang belum pernah terlihat sebelumnya di Bali, dengan lebih dari 23 kegiatan berbeda yang menarik bagi semua kalangan.
Mumuland sebenarnya adalah 4 Festival dalam satu. Yaitu:
Mumuland ideal untuk keluarga dan anak-anak dari segala usia. Akan ada hiburan, lokakarya seni dan tari sepanjang hari termasuk berkuda, panahan, perburuan harta karun (Hadiah pertama adalah Koin Emas!), Disco Football (jangan sampai terlewatkan!) dan kesempatan untuk tampil di panggung utama.
Mumuland juga memberikan penghormatan kepada nilai-nilai Bali WALA, BEBALI, dan BALI BALIHAN dengan kelompok-kelompok yang datang dari desa-desa terpencil di seluruh Bali untuk tampil, banyak dari mereka yang belum pernah ke Denpasar sebelumnya.
Mumuland menjadi Heart Space dengan berkah dari 3 pedanda dan 20 Mangku, serta sesi penyembuhan suara yang indah dari Agustian dari Yoga Barn, Ubud.
Mumuland akan diubah menjadi replika gudang rave awal 1990-an dengan deretan DJ yang hebat, Rap, Death Metal, Drag Queen dan GoGo dancer.
“KRF ini merupakan conceptual art karena hitam dan putih adalah dualitas, harapannya di bali melahirkan teman-teman generasi mudah di bali yang kreatif dan positif,” ucap Tebo, creative director saat sesi wawancara, Selasa
Film pendek “Who Killed KLF” diputar dan berhasil membawa penonton dalam perjalanan mendalam ke dalam sejarah dan warisan Mumuland, The KLF, dan Tim KLFRS Bali yang semuanya dikenal dengan aksi media kontroversial mereka dan filosofi chaos magic.
Pembicara dari Rumah Tanjung Bungkak, Rudolf Dethu mengatakan KLF mempunyai entitas yang berbeda 1990, mereka lebih mempunyai kedalaman.
“Bagaimana komunitas music di inggris, mereka terinspirasi dari KRF, kita bisa memilih untuk menjadi orang berguna dalam banyak hal, dan memberikan inspirasi dan spirit yang menular, tarik menarik,” puji Rudolf. (*)
Berry Fun Akan Tampil Di Event Reggae Terbesar di Bali
Balitopik.com - Musisi Reggae asal Manado, Sulawesi Utara, Berry Fun akan tampil dalam salah satu event musik reggae terbesar di...
Read more