Balitopik.com – Lebih dari 500 anggota Rotary dan penggerak perubahan dari Distrik 3420 (Indonesia Timur) dan Rotary Distrik 3310 (Singapura, Malaysia, Brunei) berkumpul di The MERU Convention Hall, Sanur, Denpasar Bali, dari tanggal 16 hingga 17 Mei 2025 membahas sejumlah topik penting.
Konferensi tahunan ini berfungsi sebagai ajang pertemuan yang produktif bagi para anggota Rotary untuk berinteraksi, belajar bersama dengan para ahli dan menyusun strategi untuk mengatasi berbagai tantangan penting di tingkat global maupun lokal.
Gubernur Distrik 3420 Rotary wilayah Indonesia Timur, Suzana Chandra mengatakan pertemuan itu akan mengevaluasi kisah sukses berbagai proyek di tingkat akar rumput dalam mendorong kehidupan yang berkeberlanjutan.
Selain itu pemaparan dari LSM Sungai Watch tentang inovasi dalam proyek pembersihan sungai. Kolaborasi Untuk Bisnis Berkelanjutan, kemudian Talk Show dengan Plastic Angel dan Pesona Plastik, LSM yang berbasis di Bali, tentang pengurangan sampah plastik.
“Selama berlangsungnya konferensi, kita akan mendengar berbagai kisah inspiratif dan terlibat dalam diskusi yang akan menantang dan memperbarui komitmen bersama kita untuk melakukan pengabdian diatas kepentingan pribadi. Saya mengajak para peserta untuk tidak hanya melakukan refleksi terhadap apa yang sudah kita capai tetapi juga menetapkan visi yang ingin kita capai di masa depan,” kata Suzana Chandra, Jumat (16/5/2025).
Konferensi tahunan ini mengangkat tema “Kolaborasi untuk Kehidupan yang Lebih Baik dan Berkelanjutan” yang bertujuan mendorong kolaborasi untuk melakukan perubahan yang berdampak positif di kawasan.
Para peserta konferensi ini berasal dari Jepang, Korea, Australia, dan Asia Tenggara akan mengikuti pameran tentang proyek-proyek percontohan dan panel diskusi dengan LSM dan para pelopor di bidang sosial dan lingkungan.
“Aksi perlindungan lingkungan menjadi fokus pertemuan ini, perlindungan lingkungan adalah prioritas utama bagi kedua distrik Rotary dan akan menjadi topik yang sangat penting dalam konferensi,” tegas Suzana.
Ia menjelaskan selama ini, Rotary banyak terlibat dalam proyek-proyek lingkungan yang berdampak positif seperti pelatihan dalam pengelolaan sampah, penanaman pohon, pembersihan pesisir dan sungai, serta perlindungan hutan bakau sejalan dengan upaya untuk mendorong kehidupan yang sehat dan berkelanjutan.
Untuk mengatasi masalah sampah di Bali yang mencapai 1,6 juta ton per tahun dan 20% di antaranya berupa sampah plastik, Rotary Distrik 3420 memberikan bantuan untuk “Waste Management Training Center” di Pemogan, Denpasar, Bali.
Proyek ini memberdayakan masyarakat setempat untuk melakukan praktik ekonomi sirkular dalam penanganan sampah yakni mengurangi, menggunakan kembali dan mendaur ulang sampah (Reduce, Reuse, Recycle) serta mendorong kemitraan.
“Kepedulian terhadap lingkungan bukanlah pilihan, ini adalah keharusan yang mendesak. Rotary menyatukan komunitas untuk mengubah gerakan advokasi menjadi tindakan nyata,” ujar Gubernur Distrik 3420 Rotary ini.
Ia menambahkan, membangun masa depan selain fokus pada isu lingkungan, konferensi ini juga memberikan penghargaan atas pencapaianpencapaian Rotary di bidang kemanusiaan, termasuk pemberantasan polio dan programprogram literasi untuk masyarakat.
Para peserta juga akan menyusun strategi untuk kemajuan sosial dan ekonomi yang bisa diterapkan dalam skala lebih besar. Tentang Rotary Rotary International memiliki 45.000 klub di seluruh dunia dengan lebih dari 1,4 juta anggota.
Diketahui, di Indonesia ada 120 klub Rotary dengan lebih dari 2.500 anggota yang menjalankan berbagai proyek, dari bantuan bencana hingga pendidikan. Selama lebih dari satu abad, etos Rotary dengan tagline “Pengabdian di Atas Kepentingan Pribadi” telah mengubah kehidupan banyak orang di seluruh dunia. (*)