• Box Redaksi
  • Home
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Undang-Undang Pers
Bali Topik
  • Home
  • Bali
  • Politik
  • Opini
  • Lifestyle

    Wamen Ekraf Kagum Lihat Langsung Ratusan Animator Indonesia di Studio BBF Bali

    Wamen Ekraf Dorong BBF Bali Ciptakan Animasi Budaya Indonesia untuk Dunia, Belajar Dari Jumbo

    Balinale umumkan edisi ke-18 yang akan tayang di Icon Bali Mall. -Balitopik.com

    Edisi ke-18 Balinale Tayang di Icon Bali Mall, Simak Jadwalnya

    CEO SumbaMedia HUB, Herman Umbu Billy (kiri) dan Sigit Eko Prabowo, Executive and Business Strategy BBF Bali. -Balitopik.com

    MoU SumbaMedia HUB dan BBF Bali untuk Digitalisasi Budaya ke dalam Film Animasi

    Kolase: Mobil mewah BYD Seal milik Wayan Koster dan Giri Prasta. -Balitopik.com

    Mewah! Berikut Harga dan Fitur Mobil Dinas Koster Giri

    Foto: Pengurus Rumah Besar Flobamora Indonesia saat pelantikan di Bali, 15 November 2024. Yusdi Diaz (depan nomor 2 dari kiri). -Balitopik.com

    Nurmaningsi Meme Laot dapat Dukungan dari Pengurus Diaspora NTT se-Indonesia

    Trending Tags

    • Pandemic
  • Nasional
  • Hukum
  • Pendidikan
No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Politik
  • Opini
  • Lifestyle

    Wamen Ekraf Kagum Lihat Langsung Ratusan Animator Indonesia di Studio BBF Bali

    Wamen Ekraf Dorong BBF Bali Ciptakan Animasi Budaya Indonesia untuk Dunia, Belajar Dari Jumbo

    Balinale umumkan edisi ke-18 yang akan tayang di Icon Bali Mall. -Balitopik.com

    Edisi ke-18 Balinale Tayang di Icon Bali Mall, Simak Jadwalnya

    CEO SumbaMedia HUB, Herman Umbu Billy (kiri) dan Sigit Eko Prabowo, Executive and Business Strategy BBF Bali. -Balitopik.com

    MoU SumbaMedia HUB dan BBF Bali untuk Digitalisasi Budaya ke dalam Film Animasi

    Kolase: Mobil mewah BYD Seal milik Wayan Koster dan Giri Prasta. -Balitopik.com

    Mewah! Berikut Harga dan Fitur Mobil Dinas Koster Giri

    Foto: Pengurus Rumah Besar Flobamora Indonesia saat pelantikan di Bali, 15 November 2024. Yusdi Diaz (depan nomor 2 dari kiri). -Balitopik.com

    Nurmaningsi Meme Laot dapat Dukungan dari Pengurus Diaspora NTT se-Indonesia

    Trending Tags

    • Pandemic
  • Nasional
  • Hukum
  • Pendidikan
No Result
View All Result
Bali Topik
No Result
View All Result

Politik Dinasti Dalam Kontestasi Pilkada 2024

Reporter balitopik.com
8 August 2024 - 12:45 am
in Opini
0

Andrianus Yovianto. -Balitopik.com

Share on FacebookShare on WhatsappShare on Twitter

Oleh: Andrianus Yovianto – Kader Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Denpasar.

Balitopik.com – Politik dinasti akhir-akhir ini begitu sering dibicarakan dalam lingkup masyarakat. Dalam hal berdemokrasi, politik dinasti menjadi persoalan dalam menghasilkan pemimpin yang punya kemampuan dan kompeten dalam bidangnya, dan hal inilah yang merusak citra demokrasi itu sendiri, terutama dalam konstelasi pilkada yang akan datang.

Berdasarkan data di tahun 2024 sebanyak 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota akan menggelar pemilihan kepala daerah (pilkada) pada 27 november 2024.

Indonesia sendiri menjadi negara demokrasi terbesar ketiga didunia dan hal ini tidak luput dari praktik  politik dinasti. Di Indonesia praktik politik dinasti muncul sejak orde baru, dimana saat itu presiden Soeharto mengangkat putrinya sendiri yaitu Siti Hardiyanti Rukmana untuk menduduki jabatan strategis sebagai menteri sosial.

Hal ini menjadi sebuah penghantar politik dinasti di era reformasi sehingga di era reformasi tidak luput dari praktik politik dinasti yang begitu merajalela.

Politik dinasti merupakan sebuah upaya dimana adanya usaha untuk mempertahankan kekuasaan melalui cara-cara yang tidak baik, seperti mengedepankan kepentingan keluarga sendiri, dan menyalahgunakan kewenangan sehingga tercapainya kepentingan pribadi dan golongan tertentu.

Penerapan desentralisasi dan pemberian otonomi bagi daerah-daerah di Indonesia, praktik politik dinasti kian semakin berkembang. Namun, perbedaannya jika pada saat orde baru praktik dinasti politik lebih masif terjadi pada tingkat pusat, maka pasca reformasi praktik politik dinasti lebih masif terjadi di tingkat daerah dalam praktik pilkada.

Terlebih lagi, setelah adanya mekanisme pilkada secara langsung pada tahun 2005 lalu. Tentu hal ini menjadi peluang bagi sekelompok orang yang memiliki kepentingan terutama dalam kontestasi pilkada yang mendatang.

Ada beberapa faktor yang mendorong sehingga munculnya politik dinasti antara lain;

1. Sentralisasi Politik. Pengendalian politik dilakukan secara satu arah dari atas ke bawah dan akibatnya tokoh politik lokal di paksakan untuk harus mengikuti arahan dari elite politik pusat. Akibat dari hal itu, kontestasi pilkada tidak semata-mata menjadi pertarungan tokoh di daerah, melainkan elite di tingkat pusat.

2. Kandidasi politik yang cenderung tertutup. Dalam praktiknya, pencalonan kepala daerah oleh partai memiliki banyak pertimbangan yang tidak digubris di ruang publik. Akibatnya, publik hanya menjadi subjek pasif dalam memilih calon yang telah ditentukan oleh partai.

3. Persoalan kaderisasi menjadi suatu hal yang mendorong munculnya politik dinasti. Persoalan kaderisasi juga sangat kompleks dalam mendorong lahirnya praktik politik dinasti. Kegagalan partai dalam menghasilkan kader yang memiliki kualitas berdampak pada dipilihnya jalan pintas dengan meminang calon yang memiliki popularitas. Pada beberapa wilayah, popularitas jamak dimiliki oleh keturunan tokoh politik, baik dalam elite lokal maupun nasional.

Pada dasarnya ada upaya menghambat politik dinasti melalui  Pasal 7 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota (UU Pilkada) yang mengatur mengenai persyaratan calon kepala daerah yang salah satunya adalah tidak memiliki konflik kepentingan dengan petahana.

Namun, pengaturan tersebut kemudian dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi melalui putusan No.33/PUU/XIII/2015 lantaran dinilai telah bertentangan dengan Pasal 28 I Ayat (2) UUD 1945.

Munculnya politik dinasti memiliki dampak yang sangat krusial seperti, lahirnya oligarki pada kondisi yang akan datang. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan stagnasi sekaligus menghambat proses konsolidasi demokrasi.

Dari sisi internal pemerintah, lahirnya  politik dinasti akan menyebabkan kemandekan sirkulasi kekuasaan. Peralihan kekuasaan hanya akan berputar pada lingkungan elite semata dan juga penyimpangan kekuasan seperti, korupsi, kolusi dan nepotisme akan meningkat. Selain itu juga proses kaderisasi politik juga akan sendirinya hilang dengan adanya praktik politik dinasti.

Jika dilihat berdasarkan data yang dimiliki Prof Djohermansyah Djhoan dalam pilkada 2024 yang berafiliasi dengan politik dinasti , terdapat 175 kasus atau 32 persen politik dinasti, tentu hal ini menjadi suatu hal yang sangat disayangkan  dalam menjalankan demokrasi di Indonesia.

Dalam pilkada di tahun 2024 ini tentu sangat disayangkan jika masih banyak lagi yang terafiliasi dengan politik dinasti, tentu ini bertolak belakang dengan prinsip demokrasi yang seutuhnya, dan hal ini juga sangat berpengaruh pada kualitas dan kemampuan seseorang dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya terutama dalam melahirkan sebuah kebijakan.

Namun jika dibiarkan politik dinasti tentu sangat berpengaruh pada masyarakat banyak dan juga yang menjadi korban adalah masyarakat karena seorang pemimpin yang terlahir dari politik dinasti akan menjadi pemimpin yang arogan dan lebih mengutamakan kepentingan kelompoknya dibandingkan kepentingan masyarakat umum.

Oleh karena itu politik dinasti harus dihilangkan dari demokrasi di Indonesia karena membawa dampak yang krusial kepada masyarakat. (*)

Tags: GagasanGoogleMahasiswaOpiniPilkada 2024Pilkada SerentakPMKRI DenpasarPolitik Dinasti
Previous Post

Pemprov Bali Nilai Usulan Bangun Kasino Melenceng dari Konsep Wisata Budaya

Next Post

Adi Arnawa Ingin Petani Fokus Bertani, Pemkab Badung Siapkan Pasar

Related Posts

#Saverajaampat, Surga Terakhir di Bumi yang Kini Rusak Akibat Tambang Nikel.
Opini

#Saverajaampat, Surga Terakhir di Bumi yang Kini Rusak Parah Akibat Aktivitas Tambang

Reporter balitopik.com
6 June 2025 - 3:36 am
0

Penulis: Herkulanus S. Sutarto - Presidium Gerakan Kemasyarakatan PMKRI Cabang Denpasar Periode 2025-2026 Balitopik.com - Papua merupakan wilayah yang sangat...

Read moreDetails
Kegiatan tambang di Pulau Gag (Foto/Dok/Greenpeace)

Raja Ampat dalam Cengkeraman Industri: Narasi Pembangunan yang Mengabaikan Ekosistem

5 June 2025 - 11:01 am
T.H. Hari Sucahyo. -Dok.pribadi

Smart City, Green Future: Peluang dan Tantangan Ekonomi Digital bagi Urbanisme Hijau

30 April 2025 - 10:31 am
Ilustrasi A.I: Kampus kelola tambang. IST

Pembungkaman Kritisisme dan Intelektual Kampus Melalui RUU Minerba

2 February 2025 - 8:08 am
Mimbar Bebas Mahasiswa Sastra Unud & Eksponen Aktivis 98. -Balitopik.com

Indonesia Emas 2045: Mimpi yang terjerat dalam Paradoks

31 January 2025 - 5:22 am
Next Post

Adi Arnawa Ingin Petani Fokus Bertani, Pemkab Badung Siapkan Pasar

Pengamat Politik Universitas Udayana, Efatha Filomeno Borromeu Duarte. -IST

Disel Mundur, Koalisi Merah-Kuning Bisa Hemat Ongkos Politik

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ADVERTISEMENT

Premium Content

Ketua DPD PDI Perjuangan Bali, Wayan Koster. Balitopik.com

Koster Tegaskan PDIP Bali Tidak Sedang Santai, Pola Kampanye Langsung di Desa

17 January 2024 - 3:42 pm
Ilustrasi Perceraian. Dok/mediaindonesia

Ribuan Janda Duda Muda di Denpasar, Pilih Cerai Karena Bosan

9 January 2025 - 7:04 am
Ketua Tim Strategis Pemenangan Mulia-PAS, Gede Pasek Suardika (GPS). -Balitopik.com

GPS: Koster Segera Ikuti Jejak Ganjar

16 November 2024 - 9:39 am

Browse by Category

  • Bali
  • Edukasi
  • Ekonomi
  • Entertainment
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Nasional
  • Olahraga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Politik
  • Teknologi
  • Travel
  • Uncategorized
  • World

Browse by Tags

Agus Dei (14) Bali (41) Bali Topik (60) Buleleng (18) De Gadjah (148) De Gadjah For Bali (20) Deportasi (11) DPD RI (11) DPRD Bali (17) DPR RI (13) Flobamora Bali (16) Gerindra (47) Gerindra Bali (50) Giri Prasta (56) Google (105) Gubernur Bali (53) Gubernur Koster (17) Imigrasi Ngurah Rai (14) Kanwil Kemenkumham Bali (14) Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali (22) Koster-Giri (48) KPU Bali (14) Kriminal (13) Kura-Kura Bali (20) Mulia-PAS (72) Nangun Sat Kerthi Loka Bali (20) Nelayan Serangan (13) Pantai Kura Kura Bali (Surf Surf by The Waves) (13) Pantai Serangan (17) PDIP Bali (17) PDI Perjuangan (31) Pemkab Badung (14) Pilgub Bali (137) Pilkada 2024 (15) Pilkada Bali (76) PMKRI Denpasar (13) Polda Bali (19) Prabowo-Gibran (19) Prabowo Subianto (32) PT Bali Turtle Island Development (BTID) (20) PT BTID (32) Pulau Serangan (34) Rai Mantra (12) Wayan Koster (187) WNA (24)
Bali Topik

Website ini berhubungan dengan berita, diskusi, atau informasi berbagai topik di Bali. Ini dapat berfungsi sebagai platform bagi orang-orang untuk mengeksplorasi dan terlibat dalam diskusi tentang budaya Bali, pariwisata, politik gaya hidup, dan peristiwa terkini.

Learn more

Categories

TOPIK MEDIA GROUP

  • Box Redaksi
  • Pedoman Media Siber

Recent Posts

  • Ngopi Santuy Rayakan Kasih Sayang, Wayan Koster Ajak Generasi Muda Bali Tumbuh Unggul
  • 5 Dinas Pemprov Bali Bersaing Dapatkan Adhyasta Prajaniti 2025
  • Rayakan Rahina Tumpek Krulut, Pemprov Bali Hadirkan Lolot dkk di Ardha Candra

© 2023-2024 - Balitopik

No Result
View All Result
  • Home
  • Bali Topik
  • Opini
  • Lifestyle
  • Nasional
  • Entertainment
  • Hukum

© 2023-2024 - Balitopik

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?