Balitopik.com – Rektor Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI) Bali, Prof. Dr. Drs. I Made Suarta, SH., M.Hum., mengatakan pihaknya berharap ada penyuluh budaya Bali sebagaimana telah adanya penyuluh bahasa Bali.
Hal itu ‘dibisikan’ atau disampaikan kepada Gubernur Bali periode 2018-2023, Wayan Koster saat memberi kuliah umum tentang Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali di UPMI, Jumat (31/5/2024).
Made Suarta menganggap penting adanya penyuluh terhadap bahasa dan budaya Bali karena sebagai roh dari keberlanjutan Bali. Sebagai komitmen, kata dia, UPMI saat ini masih memiliki Prodi bahasa Bali.
“Kami punya komitmen karena bahasa Bali adalah akar dari budaya Bali karena itu kami pesankan supaya jadi perhatian,” kata Suarta.
“Pesan kami yang kedua bagaimana caranya supaya banyak yang berbahasa Bali ya tentu dengan pengangkatan penyuluh bahasa Bali. Kan sudah, tapi plus sekarang penyuluh budaya, itu yang kami sampaikan,” imbuhnya.
Suarta menjelaskan, Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI) Bali sebagai kampus yang mengembangkan pendidikan karakter sudah sejak lama merawat budaya Bali di lingkungan kampus.
Setelah dipelajari, Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali buatan Wayan Koster sejalan dengan semangat atau ideologi Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI) Bali.
Untuk memperkuat itu, pihaknya mengadopsi beberapa kebijakan-kebijakan Wayan Koster seperti penggunaan pakaian adat Bali setiap hari Selasa, bulan bahasa Bali selama Februari dan bulan Bung Karno sebagai bentuk menjaga nasionalisme civitas UPMI.
“Jadi semua kami adopsi dari program kerja pemerintahan Bali zamannya Pak Koster. Kami tidak masalah melaksanakan itu karena kami memiliki spirit yang sama soal menjaga Bali dan isinya,” tutup Suarta. (*)
Ambara-Adi Tegaskan Komitmen Kesehatan Berkualitas di Denpasar
Balitopik.com - Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Denpasar nomor urut 1, Gede Ngurah Ambara Putra-I Nengah Yasa...
Read more