• Box Redaksi
  • Home
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Undang-Undang Pers
Bali Topik
  • Home
  • Bali
  • Politik
  • Opini
  • Lifestyle
    Kristiana Aurel Alua

    Luka Diam Perempuan Timur

    Country Manager Ford RMA Indonesia Toto Suharto saat melepas tim ekspedisi Wonderland Indonesia. -IST

    Ford RMA Dukung Ekspedisi Wonderland, Bakal Tempuh Jarak Ribuan KM di Indonesia Timur

    Sapardi Djoko Damono

    Sebelum Berakhir, Kenanglah Sapardi dan Bulan Juni

    Wamen Ekraf Kagum Lihat Langsung Ratusan Animator Indonesia di Studio BBF Bali

    Wamen Ekraf Dorong BBF Bali Ciptakan Animasi Budaya Indonesia untuk Dunia, Belajar Dari Jumbo

    Balinale umumkan edisi ke-18 yang akan tayang di Icon Bali Mall. -Balitopik.com

    Edisi ke-18 Balinale Tayang di Icon Bali Mall, Simak Jadwalnya

    Trending Tags

    • Pandemic
  • Nasional
  • Hukum
  • Pendidikan
No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Politik
  • Opini
  • Lifestyle
    Kristiana Aurel Alua

    Luka Diam Perempuan Timur

    Country Manager Ford RMA Indonesia Toto Suharto saat melepas tim ekspedisi Wonderland Indonesia. -IST

    Ford RMA Dukung Ekspedisi Wonderland, Bakal Tempuh Jarak Ribuan KM di Indonesia Timur

    Sapardi Djoko Damono

    Sebelum Berakhir, Kenanglah Sapardi dan Bulan Juni

    Wamen Ekraf Kagum Lihat Langsung Ratusan Animator Indonesia di Studio BBF Bali

    Wamen Ekraf Dorong BBF Bali Ciptakan Animasi Budaya Indonesia untuk Dunia, Belajar Dari Jumbo

    Balinale umumkan edisi ke-18 yang akan tayang di Icon Bali Mall. -Balitopik.com

    Edisi ke-18 Balinale Tayang di Icon Bali Mall, Simak Jadwalnya

    Trending Tags

    • Pandemic
  • Nasional
  • Hukum
  • Pendidikan
No Result
View All Result
Bali Topik
No Result
View All Result

#Saverajaampat, Surga Terakhir di Bumi yang Kini Rusak Parah Akibat Aktivitas Tambang

Reporter balitopik.com
6 June 2025 - 3:36 am
in Opini
0
#Saverajaampat, Surga Terakhir di Bumi yang Kini Rusak Akibat Tambang Nikel.

#Saverajaampat, Surga Terakhir di Bumi yang Kini Rusak Akibat Tambang Nikel

Share on FacebookShare on WhatsappShare on Twitter

Penulis: Herkulanus S. Sutarto – Presidium Gerakan Kemasyarakatan PMKRI Cabang Denpasar Periode 2025-2026

Balitopik.com – Papua merupakan wilayah yang sangat kaya akan keindahan alamnya, sehingga menarik perhatian wisatawan mancanegara maupun domestik di seluruh penjuru dunia. Salah satu kepulauan yang sering dikunjungi oleh wisatawan adalah Raja Ampat wilayah kepulauan yang dijuluki sebagai “Surga Terakhir” (The last paradise) di bumi.

Raja Ampat, yang terletak di Provinsi Papua Barat, Indonesia, dikenal sebagai salah satu tujuan penyelaman terbaik di dunia dan memiliki kekayaan terumbu karang yang luar biasa. Wilayah ini terdiri dari lebih dari 1.500 pulau kecil dan terumbu karang yang luas. Terumbu karang di Raja Ampat dikenal karena keanekaragaman hayati yang luar biasa.

Wilayah ini memiliki lebih dari 75% spesies karang dunia, sehingga menjadikannya salah satu pusat biodiversitas laut yang paling krusial di planet ini. Ada lebih dari 600 jenis karang, 1.700 spesies ikan, dan sejumlah besar spesies lain seperti kima, moluska, dan biota laut lainnya. Keindahan dan keberagaman terumbu karang di Raja Ampat menjadikannya surga ekologis yang tak ternilai. Namun, surga ini kini berada dalam ancaman serius.

Di balik agenda hilirisasi industri nasional, tersembunyi kepentingan oligarki yang perlahan-lahan merongrong keutuhan ekologis Raja Ampat. Atas nama kemajuan, eksploitasi pun berlangsung, dan tanah Papua kembali menjadi korban diam-diam.

Pemerintah menggembar-gemborkan hilirisasi sebagai kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan nilai tambah sumber daya alam. Namun, jika diterapkan secara serampangan, tanpa pertimbangan ekologis dan sosial, kebijakan ini justru menjadi senjata bagi elite ekonomi untuk memperluas cengkeramannya.

Proyek-proyek industri ekstraktif mulai mengincar wilayah Raja Ampat, yang sebelumnya relatif terlindungi. Akhir-akhir ini, muncul laporan tentang pertambangan nikel di kawasan sekitar Raja Ampat, yang berpotensi merusak hutan hujan tropis dan mencemari laut yang kaya spesies.

Kelemahan pengawasan serta terbatasnya kapasitas manajemen lokal turut memperparah situasi. Masyarakat Raja Ampat yang sebelumnya hidup dari laut, kini perlahan tergeser oleh skema ekonomi luar yang tak melibatkan mereka secara adil.

Data menunjukkan bahwa infrastruktur dan fasilitas pengelolaan wisata maupun konservasi di wilayah ini masih sangat terbatas, bahkan sering bergantung pada dukungan lembaga luar negeri. Hal ini memperlihatkan adanya celah besar dalam kebijakan negara yang belum berpihak sepenuhnya kepada masyarakat adat dan konservasi.

Padahal, peluang untuk mengembangkan ekonomi hijau sangat besar. Wisata bahari dan konservasi berbasis masyarakat telah terbukti sukses mendongkrak perekonomian lokal sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Organisasi lokal bersama masyarakat Raja Ampat telah mengelola homestay berbasis komunitas yang mendatangkan wisatawan dari berbagai negara. Namun sayangnya, upaya ini tidak dilindungi secara maksimal oleh kebijakan nasional, yang justru lebih memberi ruang bagi investasi besar-besaran di sektor pertambangan dan perkebunan.

Ancaman terhadap Raja Ampat tak hanya datang dari darat. Kasus kerusakan terumbu karang seluas 18.000 meter persegi akibat kapal pesiar asing pada tahun 2017 menjadi bukti bahwa wisata massal tanpa pengaturan yang ketat juga dapat merusak ekosistem. Ditambah aktivitas tambang nikel yang masif saat ini semakin memperburuk keadaan.

Dalam konteks ini, negara bukan hanya abai, tapi juga lemah dalam menegakkan aturan perlindungan kawasan konservasi. Jika tren ini dibiarkan, maka Raja Ampat akan mengalami degradasi permanen seperti yang terjadi di banyak kawasan lain di Indonesia. “Surga Terakhir di Bumi itu Mungkin Akan Menjadi Neraka yang Abadi”.

Oleh karena itu, diperlukan tindakan konkret. Pemerintah pusat dan daerah harus segera melakukan moratorium yang masif terhadap seluruh aktivitas industri ekstraktif di kawasan Raja Ampat.

Langkah ini harus diikuti dengan peningkatan kapasitas masyarakat lokal, pelibatan aktif masyarakat adat dalam proses perencanaan pembangunan, serta penguatan sektor ekowisata berkelanjutan. Kebijakan transparan dan partisipatif harus menjadi prinsip utama dalam pengelolaan wilayah yang kaya akan nilai ekologis dan budaya ini.

Menjaga Raja Ampat bukan hanya soal mempertahankan keindahan alam, tetapi juga soal mempertahankan martabat bangsa. Hilirisasi yang berkelanjutan seharusnya dimulai dari pelestarian, bukan perusakan. Ketika alam Papua diperkosa demi memenuhi hasrat segelintir elite ekonomi, maka kita sedang kehilangan arah sebagai bangsa.

Sudah saatnya kita berhenti menutup mata. Indonesia butuh kebangkitan moral untuk menempatkan rakyat dan lingkungan sebagai inti dari pembangunan yang sejati. (*)

Tags: #saverajaampatNikel Raja AmpatRaja AmpatSave Raja Ampat
Previous Post

Tidak Bermaksud Foto Payudara Korban, Tony Nugroho Mengaku Sempat Dimintai Uang Rp1 Miliar oleh Pengacara Korban

Next Post

Badung Kembali Raih Opini WTP, Bupati Terima LHP BPK atas LKPD Badung 2024

Related Posts

Yoh. Sandriano N. Hitang
Opini

Menakar Resistensi Sosial dalam Proyek Panas Bumi di Flores

Reporter balitopik.com
27 July 2025 - 7:17 am
0

Oleh: Yoh. Sandriano N. Hitang Balitopik.com - Di tengah gegap gempita transisi energi bersih yang digaungkan pemerintah Indonesia, proyek panas...

Read moreDetails
Kegiatan tambang di Pulau Gag (Foto/Dok/Greenpeace)

Raja Ampat dalam Cengkeraman Industri: Narasi Pembangunan yang Mengabaikan Ekosistem

5 June 2025 - 11:01 am
T.H. Hari Sucahyo. -Dok.pribadi

Smart City, Green Future: Peluang dan Tantangan Ekonomi Digital bagi Urbanisme Hijau

30 April 2025 - 10:31 am
Ilustrasi A.I: Kampus kelola tambang. IST

Pembungkaman Kritisisme dan Intelektual Kampus Melalui RUU Minerba

2 February 2025 - 8:08 am
Mimbar Bebas Mahasiswa Sastra Unud & Eksponen Aktivis 98. -Balitopik.com

Indonesia Emas 2045: Mimpi yang terjerat dalam Paradoks

31 January 2025 - 5:22 am
Next Post
Badung Kembali Raih Opini WTP, Bupati Terima LHP BPK atas LKPD Badung 2024. -IST

Badung Kembali Raih Opini WTP, Bupati Terima LHP BPK atas LKPD Badung 2024

Ibu Putri Koster. -IST

Ibu Putri Koster: “Jangan Tinggalkan Sampah Upakara di Pantai atau Tempat Suci”

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ADVERTISEMENT

Premium Content

Ni Made Sri Yogi (Depan) saat mengunjungi masyarakat Muslim di Jembrana. Ist

Jaga Toleransi, Ni Made Sri Yogi Lestari Caleg DPR RI Turun Ke Masyarakat Muslim Jembrana

17 January 2024 - 3:33 pm
Ketua Umum Partai NasDem. -Balitopik.com

Surya Paloh Kritisi Infrastruktur Jalan di Bali

3 April 2025 - 6:26 am
Foto: Surat penolakan pertemuan Forum KUB Perikanan Tangkap Krama Bendega Bintang Laut Kota Denpasar oleh Bendesa Adat Serangan. -Balitopik.com

Bak Orde Baru! Bendesa Adat Serangan Dinilai Diktator karena Larang Pertemuan Nelayan

27 February 2025 - 4:56 pm

Browse by Category

  • Bali
  • Edukasi
  • Ekonomi
  • Entertainment
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Nasional
  • Olahraga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Politik
  • Teknologi
  • Travel
  • Uncategorized
  • World

Browse by Tags

Agus Dei (14) Bali (59) Bali Topik (60) Bro Shalah (13) Buleleng (19) Bupati Badung (15) De Gadjah (148) De Gadjah For Bali (20) DPRD Bali (19) DPR RI (14) Flobamora Bali (19) Gerindra (47) Gerindra Bali (50) Giri Prasta (60) Google (105) Gubernur Bali (73) Gubernur Koster (17) Imigrasi Ngurah Rai (14) I Wayan Adi Arnawa (14) Kanwil Kemenkumham Bali (14) Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali (22) Koster-Giri (48) KPU Bali (14) Kriminal (14) Kura-Kura Bali (20) Mulia-PAS (72) Nangun Sat Kerthi Loka Bali (20) Nelayan Serangan (13) Pantai Kura Kura Bali (Surf Surf by The Waves) (13) Pantai Serangan (17) PDIP Bali (17) PDI Perjuangan (31) Pemkab Badung (15) Pilgub Bali (137) Pilkada 2024 (15) Pilkada Bali (76) PMKRI Denpasar (16) Polda Bali (28) Prabowo-Gibran (19) Prabowo Subianto (33) PT Bali Turtle Island Development (BTID) (20) PT BTID (32) Pulau Serangan (34) Wayan Koster (214) WNA (25)
Bali Topik

Website ini berhubungan dengan berita, diskusi, atau informasi berbagai topik di Bali. Ini dapat berfungsi sebagai platform bagi orang-orang untuk mengeksplorasi dan terlibat dalam diskusi tentang budaya Bali, pariwisata, politik gaya hidup, dan peristiwa terkini.

Learn more

Categories

TOPIK MEDIA GROUP

  • Box Redaksi
  • Pedoman Media Siber

Recent Posts

  • Menakar Resistensi Sosial dalam Proyek Panas Bumi di Flores
  • Usulan Pro Bono, Koster Ingin Satu Desa Satu Advokat se-Bali
  • PSN Pelabuhan Ikan Dibangun di Pengambengan Jembrana

© 2023-2024 - Balitopik

No Result
View All Result
  • Home
  • Bali Topik
  • Opini
  • Lifestyle
  • Nasional
  • Entertainment
  • Hukum

© 2023-2024 - Balitopik

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?