Balitopik.com – Pemuda Katolik Komisariat Cabang Denpasar menggelar ruang akademik untuk membedah visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, sebuah visi yang dicetuskan oleh Gubernur Bali 2018-2023, I Wayan Koster tentang konsep pembangunan Bali 100 tahun ke depan (2025-2125) di Istana Taman Jepun, Denpasar, Rabu (3/6/2024).
Forum itu menghadirkan Wayan Koster untuk menyampaikan pokok-pokok dari Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Dengan dimoderatori oleh Pembina Pemuda Katolik Denpasar, Dr. Agus Dei Segu.
Visi itu kemudian dibedah oleh 5 orang panelis, yaitu Efatha Filomeno Borromeu Duarte (Akademisi Unud), Yohanes Sandriano N. Hitang (Pengurus Pemuda Katolik Denpasar), Angela Chinly Yudia (Ketua Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia Cabang Denpasar), I Wayan Hendra (Ketua DPC GMNI Denpasar) dan Zidni Ferdinand Yusuf (Ketua HMI Denpasar).
Dalam pemaparannya, Angela Chinly Yudia, Ketua Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Denpasar fokus membahas tentang lingkungan hidup.
Yang mana dalam Nangun Sat Kerthi Loka Bali ada Atma Kerthi fokus pada nilai-nilai spiritual dan agama, Segara Kerthi pada pelestarian laut dan pesisir, Danu Kerthi pada pelestarian danau dan sumber air, Wana Kerthi pada pelestarian hutan dan lingkungan alam, Jala Kerthi pada pelestarian sungai dan air bersih, serta Jagat Kerthi pada pelestarian lingkungan dan bumi.
Menurut Chinly Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali memang sangat fokus pada isu ekologi. Isu tersebut juga menjadi fokus PMKRI se-Indonesia saat ini.
Dia bilang, lingkungan hidup menjadi entitas yang paling penting untuk diperhatikan. Perhatian itu tidak bisa ditawar-menawar karena lingkungan hidup merupakan tempat di mana manusia hidup, manusia tidak bisa berdiri secara independen tanpa lingkungan hidup.
Disebutnya, hal itu sejalan dengan seruan Paus Fransiskus lewat sebuah Ensiklik yang berjudul Laudato Si pada tahun 2015 lalu.
Dalam Ensiklik tersebut, Paus Fransiskus menyatakan bahwa kerusakan yang terus-menerus dilakukan oleh manusia terhadap lingkungan sebagai satu tanda kecil dari krisis etika, budaya dan spiritual modernitas.
“Dari sini dapat kita simpulkan bahwa Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali sejalan dengan Ensiklik Laudato Si,” ungkapnya
“Hadirnya Visi Nangun Sat Kerti Loka Bali yang sangat protektif terhadap lingkungan hidup memberi harapan bagi keberlanjutan Bali yang akan datang. Tentu saja ini akan menjadi warisan yang sangat berarti bagi masyarakat Bali,” sambungnya.
Chinly mendesak agar pemerintah mesti memandang keselamatan lingkungan hidup sebagai agenda penting untuk menjaga dan merawat lingkungan hiduo itu sendiri.
“Pada dasarnya banyak orang yang menuntut perubahan dan mengklaim bisa membangun masa depan yang lebih baik dengan tanpa memikirkan dampaknya terhadap lingkungan dan keselamatan bumi.”
“Tetapi, ini yang harus kita apresiasi bahwa Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang digagas oleh Pak Koster tidak saja memikirkan pembangunan Bali Era Baru yang berorientasi pada pada pembangunan infrastruktur yang megah, tetapi spirit Bali Era Baru yang dibangun oleh Pak Koster adalah bagaimana menjaga keharmonisan alam, manusia dan kebudayaan Bali,” tandasnya.
Sementara, Pengurus Pusat Pemuda Katolik Bidang Ekonomi Kreatif dan Digital, Herman Umbu Billy, mengatakan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali adalah local genius.
Katanya, ada benang merah antara Visi Nangu Sat Kerthi Loka Bali dengan Sustainable Development Goals (SDGs) atau 17 tujuan pembangunan berkelanjutan yang ditentukan oleh PBB sebagai sebagai agenda dunia pembangunan untuk perdamaian dan kemakmuran manusia dan planet bumi sekarang dan masa depan.
Bahkan menurut Umbu Billy, Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali lebih mendasar dari SDGs karena langsung menyentuh pada nilai-nilai kearifan lokal Bali.
“Jika PBB punya SDGs, Bali punya Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Jika ditarik benang merahnya keduanya memiliki spirit yang sama, namun Nangun Sat Kerthi Loka Bali lebih konkrit karena langsung menyentuh nilai-nilai kearifan lokal Bali. Ini local genius,” tutupnya.
Untuk diketahui, diskusi membedah Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali itu melibatkan ratusan peserta ari Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) dan Mahasiswa lintas agama dan etnis di Bali. (*)
Menuju Final Kasus Dugaan Pemalsuan Silsilah Keluarga oleh Made Dharma Cs
Balitopik.com – Kasus dugaan pemalsuan silsilah keluarga oleh Made Dharma dan 17 tersangka lainnya alias Cs hampir menemui titik akhir....
Read moreDetails