• Box Redaksi
  • Home
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Undang-Undang Pers
Bali Topik
  • Home
  • Bali
  • Politik
  • Opini
  • Lifestyle
    Promotion CS Manager Sun Star Motor Bali Group, M. Shalahuddin Jamil. -Balitopik.com

    Sun Star Motor Gelar Special Test Drive Jagoan Anyar Mitsubishi Destinator Premium Family SUV di Denpasar

    Kristiana Aurel Alua

    Luka Diam Perempuan Timur

    Country Manager Ford RMA Indonesia Toto Suharto saat melepas tim ekspedisi Wonderland Indonesia. -IST

    Ford RMA Dukung Ekspedisi Wonderland, Bakal Tempuh Jarak Ribuan KM di Indonesia Timur

    Sapardi Djoko Damono

    Sebelum Berakhir, Kenanglah Sapardi dan Bulan Juni

    Wamen Ekraf Kagum Lihat Langsung Ratusan Animator Indonesia di Studio BBF Bali

    Wamen Ekraf Dorong BBF Bali Ciptakan Animasi Budaya Indonesia untuk Dunia, Belajar Dari Jumbo

    Trending Tags

    • Pandemic
  • Nasional
  • Hukum
  • Pendidikan
No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Politik
  • Opini
  • Lifestyle
    Promotion CS Manager Sun Star Motor Bali Group, M. Shalahuddin Jamil. -Balitopik.com

    Sun Star Motor Gelar Special Test Drive Jagoan Anyar Mitsubishi Destinator Premium Family SUV di Denpasar

    Kristiana Aurel Alua

    Luka Diam Perempuan Timur

    Country Manager Ford RMA Indonesia Toto Suharto saat melepas tim ekspedisi Wonderland Indonesia. -IST

    Ford RMA Dukung Ekspedisi Wonderland, Bakal Tempuh Jarak Ribuan KM di Indonesia Timur

    Sapardi Djoko Damono

    Sebelum Berakhir, Kenanglah Sapardi dan Bulan Juni

    Wamen Ekraf Kagum Lihat Langsung Ratusan Animator Indonesia di Studio BBF Bali

    Wamen Ekraf Dorong BBF Bali Ciptakan Animasi Budaya Indonesia untuk Dunia, Belajar Dari Jumbo

    Trending Tags

    • Pandemic
  • Nasional
  • Hukum
  • Pendidikan
No Result
View All Result
Bali Topik
No Result
View All Result

Indonesia Emas 2045: Mimpi yang terjerat dalam Paradoks

Reporter balitopik.com
31 January 2025 - 5:22 am
in Opini
0
Mimbar Bebas Mahasiswa Sastra Unud & Eksponen Aktivis 98. -Balitopik.com

Mimbar Bebas Mahasiswa Sastra Unud & Eksponen Aktivis 98. -Balitopik.com

Share on FacebookShare on WhatsappShare on Twitter

Mimbar Bebas Mahasiswa Sastra Unud & Eksponen Aktivis 98, Denpasar 30 Januari 2025

Balitopik.com – Jika boleh mengutip para Indonesianis, setelah India dan China, Indonesia adalah negara-bangsa baru terbesar yang muncul pada pertengahan abad kedua puluh. Terdiri dari ribuan pulau besar dan kecil, dengan jarak yang terbentang kira-kira sama antara jarak dari Washington DC, hingga ke Alaska.

Tidak saja akan kekayaan alam yang berlimpah, keragaman Indonesia adalah luar biasa: sekitar 13.000 pulau, 250 juta jiwa, 360 kelompok etnis dan lebih dari 700 bahasa. Dalam mosaik yang membingungkan ini, sangat sulit untuk menemukan pandangan moral bersama, disposisi politik, adat istiadat atau tradisi yang mengungkapkan lebih lanjut kompleksitas didalamnya. Wajar saja jika para Indonesianis macam Elizabeth Pisani, menyebutnya sebagai “museum hidup peradaban dunia”, yah begitulah Indonesia.

Gagasan akan Indonesia Emas 2045 kali pertama muncul dalam wacana kebijakan publik Bapenas, sekitar satu dekade setelah reformasi, lalu kemudian dikuatkan Kembali oleh Pemerintah Jokowi dalam pidato pelantikannya. Visi ini juga terlahir dari kesadaran bahwa Indonesia berada dalam lanskap global yang terus berubah namun, juga yang terutama adalah karena Indonesia memiliki sebuah sebuah momentum dan peluang unik yang jarang dimiliki oleh bangsa manapun: bonus demografi.

Antara tahun 2020 hingga 2045, Indonesia akan berada dalam kondisi di mana mayoritas penduduknya berada dalam usia produktif (15–64 tahun), sementara jumlah penduduk usia tua masih relatif kecil. Ini berarti tenaga kerja yang melimpah, konsumsi domestik yang kuat, serta potensi pertumbuhan ekonomi yang pesat—sebuah momentum yang mana jika dikelola dengan baik, dapat mengantarkan Indonesia menjadi kekuatan ekonomi keempat atau kelima dunia di tahun 2045.

Jepang dan Korea Selatan pernah melewati periode ini dan berhasil menjadi negara maju. Sebaliknya, banyak negara di Amerika Latin dan Afrika yang gagal memanfaatkan peluang bonus demografi ini, terperangkap dalam stagnasi ekonomi dan krisis sosial-politik. Indonesia berada di persimpangan: apakah kita akan menjadi kisah sukses berikutnya, atau justru jatuh ke dalam middle-income trap yang membuat kita terjebak di tingkat negara berkembang selamanya?

Tujuh puluh tahun setelah kemerdekaan, Indonesia masih melangkah menuju 2045 dengan dada penuh harapan, di mana gedung pencakar langit menjulang sementara rumah-rumah di bawahnya tenggelam dalam banjir. stunting dikalangan anak-anak masih menjadi momok, daya beli masyarakat menurun, sementara pengangguran dan angka kemiskinan meningkat bahkan generasi mudanya nyaris lebih banyak cemasnya ketimbang ceria.

Seperti Minke yang mengayuh perahu di antara ombak kolonialisme, kita masih melawan arus yang tak kalah ganasnya: korupsi dan birokrasi yang lamban, ketimpangan yang melebar, dan ambisi besar yang seringkali terjerat dalam kepentingan sempit.

Indonesia adalah negeri dengan wajah ganda. Di satu sisi, ia adalah negeri yang dinamis, didorong oleh generasi muda yang melek teknologi dan pasar yang kian terbuka. Namun, di sisi lain, juga terjebak dalam ritme lama—sistem yang karut-marut, pemerataan yang tak kunjung tuntas, serta kekuasaan yang lebih sibuk mengatur dirinya ketimbang melayani.

Indonesia Emas 2045 adalah mimpi besar yang lahir dari situasi yang kompleks—sebuah harapan yang muncul di tengah persimpangan sejarah. Ia bukan sekadar janji politik, tetapi sebuah pertaruhan: apakah kita mampu mengelola bonus demografi, menghadapi tantangan global, dan mengatasi kontradiksi internal yang terus menghantui negeri ini?

Seperti yang dituliskan oleh Daron Acemoglu dan James Robinson dalam Why Nations Fail? mereka mengajukan sebuah tesis sederhana namun mendalam: keberlanjutan dan kemajuan suatu negara ditentukan oleh apakah ia memiliki institusi yang inklusif atau eksklusif. Negara dengan institusi yang inklusif—di mana hukum ditegakkan dengan adil, kesempatan terbuka bagi semua, dan kekuasaan dapat dipertanggungjawabkan—akan tumbuh menjadi negara maju dan stabil.

Kini, mari kita bandingkan gagasan ini dengan visi Indonesia Emas 2045—sebuah mimpi besar untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju dalam peringatan 100 tahun kemerdekaannya. Sebagai sebuah visi yang menjanjikan: Indonesia akan memiliki ekonomi terbesar ke-5 dunia, teknologi berkembang pesat, dan kualitas hidup rakyat meningkat drastis. Namun, di balik optimisme ini, ada paradoks yang berbahaya: institusi-institusi yang masih eksklusif, kesenjangan sosial yang melebar, serta politik yang semakin oligarkis.

Seiring pertumbuhan ekonomi, kesenjangan antara kaya dan miskin justru bisa semakin tajam. Saat ini saja, 1% orang terkaya di Indonesia menguasai lebih dari 50% total kekayaan nasional. Jika tren ini terus berlanjut tanpa regulasi yang inklusif, maka pembangunan hanya akan memperkuat dominasi kelompok tertentu.

Fenomena ini bukan hal baru, ketika ekonomi dikuasai oleh segelintir elite, inovasi dan kesempatan bagi mayoritas rakyat akan tersumbat. Pada akhirnya, ketimpangan yang semakin tajam ini bisa memicu ketidakstabilan sosial—mulai dari gelombang protes, radikalisasi, hingga potensi konflik horizontal.

Singkatnya, visi Indonesia Emas mengasumsikan bahwa negara ini tetap utuh hingga 2045. Tapi, apakah kita benar-benar yakin? Sejarah bisa saja menunjukkan pada sisi yang lainnya, dimana negara yang gagal menciptakan sistem yang inklusif justru rawan mengalami disintegrasi. (*)

Tags: Aktivis 98Sastra Unud
Previous Post

Maklumat untuk Prabowo: Hukum Mati Koruptor

Next Post

Koster: BTID Harus Taat Aturan

Related Posts

Inosius Pati Wedu. -Dok/Balitopik.com
Opini

Refleksi Kemerdekaan! Rayakan Cahaya, Sentuh Luka-luka

Reporter balitopik.com
18 August 2025 - 7:45 am
0

Balitopik.com - Tahun ini Indonesia mencapai usia yang tidak muda lagi, delapan puluh tahun sejak proklamasi kemerdekaan dibacakan dengan penuh...

Read moreDetails
Herkulanus Sugiono Sutarto. -Dok/Balitopik.com

80 Tahun Indonesia Merdeka: Menagih Janji Keadilan dan Kesejahteraan

18 August 2025 - 6:26 am
Foto: Heboh di media sosial warga di sejumlah wilayah di Indonesia mengibarkan bendera One Piece menjelang HUT RI 17 Agustus. (Tangkapan layar Instragram)

Bendera One Piece Peringatan Kemerdekaan

2 August 2025 - 4:18 am
Yoh. Sandriano N. Hitang. -Dok.pribadi/Balitopik.com

Masa Depan Demokrasi Lokal dan Dilema Pilkada Tak Langsung

29 July 2025 - 12:37 pm
Yoh. Sandriano N. Hitang

Menakar Resistensi Sosial dalam Proyek Panas Bumi di Flores

27 July 2025 - 7:17 am
Next Post
Gubernur Bali Wayan Koster. Balitopik.com

Koster: BTID Harus Taat Aturan

Foto: Pengurus Rumah Besar Flobamora Indonesia saat pelantikan di Bali, 15 November 2024. Yusdi Diaz (depan nomor 2 dari kiri). -Balitopik.com

Nurmaningsi Meme Laot dapat Dukungan dari Pengurus Diaspora NTT se-Indonesia

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ADVERTISEMENT

Premium Content

Ketua PP KMHDI Wayan Darmawan. -Dok.pribadi

KMHDI Kecam Aksi Teror Kepala Babi dan Tikus ke Kantor Tempo

24 March 2025 - 1:23 am
Pemprov Bali saat lakukan sosialisasi ke wisawatan mancanegara di Tanah Lot. -IST

Pemprov Bali Rutin Sosialisasi PWA Langsung ke Destinasi Wisata

5 December 2024 - 7:23 am
Pemprov Bali Ajak Flobamora Edukasi Warga NTT Biar Tak Bikin Ulah. -Dokumen Flobamora Bali

Pemprov Bali Ajak Flobamora Edukasi Warga NTT Jaga Ketertiban

20 March 2024 - 4:26 am

Browse by Category

  • Bali
  • Edukasi
  • Ekonomi
  • Entertainment
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Nasional
  • Olahraga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Politik
  • Teknologi
  • Travel
  • Uncategorized
  • World

Browse by Tags

Adi Arnawa (16) Agus Dei (14) Badung (13) Bali (69) Bali Topik (60) Bro Shalah (14) Buleleng (20) Bupati Badung (15) De Gadjah (149) De Gadjah For Bali (20) DPRD Bali (23) DPR RI (14) Flobamora Bali (19) Gerindra (47) Gerindra Bali (50) Giri Prasta (61) Google (105) Gubernur Bali (79) Gubernur Koster (17) Imigrasi Ngurah Rai (14) I Wayan Adi Arnawa (16) Kanwil Kemenkumham Bali (14) Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali (22) Koster-Giri (48) KPU Bali (14) Kriminal (14) Kura-Kura Bali (20) Mulia-PAS (72) Nangun Sat Kerthi Loka Bali (20) Pantai Serangan (17) PDIP Bali (17) PDI Perjuangan (33) Pemkab Badung (15) Pilgub Bali (137) Pilkada 2024 (15) Pilkada Bali (76) PMKRI Denpasar (18) Polda Bali (29) Prabowo-Gibran (19) Prabowo Subianto (33) PT Bali Turtle Island Development (BTID) (20) PT BTID (32) Pulau Serangan (34) Wayan Koster (231) WNA (25)
Bali Topik

Website ini berhubungan dengan berita, diskusi, atau informasi berbagai topik di Bali. Ini dapat berfungsi sebagai platform bagi orang-orang untuk mengeksplorasi dan terlibat dalam diskusi tentang budaya Bali, pariwisata, politik gaya hidup, dan peristiwa terkini.

Learn more

Categories

TOPIK MEDIA GROUP

  • Box Redaksi
  • Pedoman Media Siber

Recent Posts

  • Forum Investasi Pekan Iklim Bali 2025, Skema Pembiayaan Menuju Emisi Nol Bersih
  • Enam Perda Baru Rampung Tahun Ini, Termasuk Nominee
  • Ping Ping, Alumni ISI Bali Telah Kembali

© 2023-2024 - Balitopik

No Result
View All Result
  • Home
  • Bali Topik
  • Opini
  • Lifestyle
  • Nasional
  • Entertainment
  • Hukum

© 2023-2024 - Balitopik

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?