Balitopik.com – Kementerian Perhubungan telah memberhentikan operasional layanan transportasi publik Bus Trans Metro Dewata (TMD) pada 1 Januari 2025, kemarin. Sebagaimana diketahui Bus TMD merupakan subsisi pusat sejak 7 September 2020. Saat ini dihentikan dengan alasan tidak masuk dalam anggaran APBN 2025.
Terkait itu, Gubernur Bali terpilih Wayan Koster mengatakan akan berupaya melanjutkan operasional Bus TMD dengan catatan pengelolaan yang lebih baik dan efisien. Karena keberadaan Bus TMD telah banyak membantu masyarakat di wilayah Sarbagita, Denpasar, Gianyar, Badung dan Tabanan.
Kata Koster, setelah dilantik ia akan melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota yaitu Denpasar, Gianyar, Badung dan Tabanan (Sarbagita) untuk merumuskan sharing anggaran antara Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Denpasar, Gianyar, Badung dan Tabanan.
Menanggapi niat Wayan Koster tersebut, Ketua DPW Partai Bulan Bintang (PBB) Bali, Muhamad Shalahuddin Jamil atau yang lebih dikenal Bro Shalah itu menyatakan mendukung. Terutama soal sharing anggaran untuk menghidupkan Kembali operasional Bus TMD.
“Saya sepakat dengan apa yang disampaikan Pak Koster bahwa kewajiban untuk pembiayaan Trans Metro Dewata ini karena penggunaan yang di wilayah Sarbagita, Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan, seharusnya ini menjadi beban bersama baik itu pemerintah Provinsi maupun keempat kabupaten kota yang ada tersebut,” ujarnya kepada Bali Topik, Kamis, (2/1/2025).
Namun, kata dia, yang perlu diperhatikan adalah fasilitas penunjang seperti halte dan fasilitas di dalam Bus itu sendiri. Sehingga orang akan merasa nyaman ketika memakai transportasi umum seperti Bus TMD.
“Saya setuju dan memang layak dilanjutkan, hanya saja yang harus diperhatikan adalah pemeliharaan terhadap fasilitas-fasilitas penunjang seperti halte dan segala macamnya sehingga nyaman naik bus. Hal ini supaya ada kesadaran bahwa kalau naik bus lebih nyaman ketimbang bawa kendaraan pribadi,” kata Wakil Ketua Tim Pemenangan Koster-Giri itu.
Selain itu, terkait penganggaran, menurutnya Bus TMD bisa dikerjasamakan dengan PT Angkasa Pura di Bandara Ngurah Rai. Hal ini berkaitan dengan pungutan Wisman yg saat ini bernilai Rp 150 ribu yang sudah berjalan .
Bro Shalah memberi saran agar nilai pungutan Wisman dinaikan dengan kompensasi kartu khusus penggunaan Bus TMD secara gratis bagi wisatawan.
Seperti Bus Trans Jakarta yang dikelola oleh Perusda Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Bus TMD bisa juga demikian, dan dikerjasamakan dengan PT Angkasa Pura di Bandara Ngurah Rai sebagai Bus Transwisata.
“Bisa juga nanti Bus TMD ini dikerjasamakan dengan PT Angkasa Pura di Ngurah Rai sehingga para pelancong ini bisa langsung gunakan Bus ini dengan menggunakan kartu akses khusus yang disambungkan langsung dengan pungutan Wisman itu. Dinaikan nilai pungutannya, dan mereka dapat kartu akses khusus Bus TMD ke lokasi sesuai rute yg tersedia,” tandasnya. (*)