Balitopik.com – Pasangan calon nomor urut 1, Gede Ngurah Ambara Putra dan I Nengah Yasa Adi Susanto (Ambara-Adi), menegaskan komitmennya mendukung digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di kota Denpasar.
Hal ini mereka sampaikan dalam debat kedua di Hotel Prama, Rabu (6/11) lalu, sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing UMKM di tengah dominasi toko-toko modern.
“UMKM kita harus mampu bersaing, terutama dengan toko-toko modern yang lokasinya berdekatan dengan kawasan pasar,” ujar Ambara.
Paslon Ambara-Adi juga menyoroti pentingnya pengaturan izin bagi toko modern yang dinilai berdampak pada kesulitan UMKM lokal dalam bertahan.
Menurut mereka, meskipun UMKM sudah diberikan modal dan fasilitas digital, persaingan akan tetap berat jika harus berhadapan dengan toko besar yang telah mapan.
“Walaupun UMKM kita sudah diberikan modal dan fasilitas digital, persaingan akan sulit karena mereka akan berhadapan dengan toko-toko besar yang sudah mapan,” tambahnya.
Data terbaru menunjukkan bahwa Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Kota Denpasar saat ini berada pada angka 69, lebih rendah dibandingkan daerah lain seperti Tabanan yang mencapai 78. Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan pemberdayaan ekonomi melalui UMKM yang lebih inklusif dan berdaya saing.
“Diperlukan regulasi yang tegas terkait tata kelola izin toko modern agar mereka tidak membanjiri area kota. Jika toko modern tidak bisa bersinergi dengan UMKM lokal, maka perlu ada pengutamaan bagi UMKM agar bisa berkembang dan menggerakkan ekonomi,” tandasnya. (*)