Balitopik.com – 17 UMKM atau kuliner di sepanjang pinggiran Pantai Serangan akhirnya bisa tetap beroperasi setelah sebelumnya mereka mendapat Surat Peringatan ke-3 dari UPT Tahura Ngurah Rai untuk dikosongkan pada tanggal 2 Februari 2025.
Alasannya 17 bangunan UMKM atau kuliner itu dianggap mengganggu tumbuhan mangrove. Hal ini dirasa tidak adil karena UPT Tahura Ngurah Rai justru mengizinkan sekitar 27 hektar lahan Tahura dikelola PT BTID.
Para pemilik UMKM itu akhirnya bertemu dengan Anggota DPR RI, I Nyoman Parta dan Adi Wiryatama serta Anggota DPD RI Ni Luh Djelantik dan Anggota DPRD Kota Denpasar, Putu Melati Purbaningrat.
Para wakil rakyat dan daerah itu melakukan kunjungan ke Pulau Serangan untuk mendengar secara langsung isu dan keluhan dari masyarakat tentang dugaan tindakan diskriminatif yang dilakukan PT BTID. Termasuk keluhan UMKM terhadap UPT Tahura Ngurah Rai.
Untuk persoalan UMKM, Ni Luh Djelantik meminta kepada UPT Tahura Ngurah Rai membantu mengelola UMKM yang ada di Serangan, bukan justru meminta untuk dikosongkan atau digusur.
“Untuk para UMKM tetap diizinkan untuk tetap berjualan dengan catatan kita jaga bersama-sama alamnya,” ujar Ni Luh dalam pertemuan dengan pihak PT BTID yang juga dihadiri oleh Kepala Tahura Ngurah Rai, Ketut Subandi.
Nyoman Parta menambahkan, jika UPT Tahura Ngurah Rai mengizinkan PT BTID mengelola lahan Tahura harusnya rakyat kecil pemilik UMKM juga dibantu kalau ada yang kurang, diarahkan bukan digusur.
“Prinsipnya jangan ada mangrove yang mati, jangan ada yang berkurang, bersih dari sampah. Jika PT BTID Bapak izinkan mengelola hampir 27 hektar harusnya rakyat juga dapat, dengan catatan jangan ada mangrove yang mati jangan ada yang berkurang,” sambung Parta.
Terkait permintaan itu, Ketut Subandi mengatakan akan melakukan pertemuan dengan para UMKM membahas sejumlah kesepakatan. Intinya akan tetap beroperasi sambil ditata agar lebih baik lagi.
“Nanti kami rapat dulu supaya ada kesepakatan diantara kami supaya bagaimana baiknya. Usahanya (beroperasi) tetap dilanjutkan tetapi nanti ayo sama-sama tata dengan rapi,” kata Subandi. (*)