Balitopik.com – 17 UMKM kuliner seafood di Kelurahan Serangan telah dikosongkan pada Rabu 2 April 2025. aktivitas sudah dihentikan, mereka tengah membongkar bangunan-bangunan itu secara mandiri.
Hal itu dilakukan sesuai kesepakatan yang dilakukan antara Dinas Kehutanan Dan Lingkungan Hidup, UPTD Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai dengan para pemilik kuliner seafood pada 31 Januari 2025 lalu.
Pembongkaran itu dilakukan karena 17 UMKM kuliner seafood di pesisir Kelurahan Serangan itu disebut berada di area Kawasan Tahura Ngurah Rai. Dikhawatirkan mengganggu perkembangan mangrove di sekitarnya.
Dalam kesepakatan itu dijelaskan areal tersebut dikosongkan sementara untuk mendukung proses pengajuan Perizinan Berusaha Penyediaan Sarana Wisata Alam (PBPSWA) oleh Walikota Denpasar sesuai dengan perundang-undangan.
“Selanjutnya Pemerintah Kota Denpasar menempuh proses permohonan PBPSWA sesuai peraturan perundang-undangan dan memprioritaskan 17 Warung Kuliner Seafood sesuai dengan nama yang ada dalam pengelolaan PBPSWA,” begitu bunyi di poin 7 dalam kesepakatan.
Koordinator III 17 UMKM Kuliner Seafood yang berada dalam Kawasan Tahura Ngurah Rai, Kelurahan Serangan, I Wayan Loka mengatakan pihaknya menunggu komitmen pemerintah Kota Denpasar dalam mengurus PBPSWA untuk 17 kuliner seafood yang sudah dihentikan operasionalnya itu.
“Kami telah mengikuti kesepakatan yang diambil untuk menghentikan dan membongkar bangunan yang ada. Karena itu tentu kami juga menunggu komitmen pemerintah Kota Denpasar dalam mengurus PBPSWA,” ujar Loka.
“Harapan UMKM Serangan kepada Walikota Denpasar dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan agar izin pemanfaatan dimohonkan dan direalisasikan segera. Serta 17 UMKM kuliner seafood di Kelurahan Serangan diprioritaskan dalam pengelolaannya sebagaimana tertuang dalam kesepakatan,” sambung Loka.
Loka juga meminta pihak UPTD Tahura Ngurah Rai professional. Jangan sampai hanya masyarakat kecil yang ditertibkan, sementara investor bebas memakai kawasan Tahura Ngurah Rai.
“Kami berharap pihak UPTD tahura Ngurah Rai tidak tebang pilih. Itu saja harapan kami,” tandas I Wayan Loka.