Balitopik.com – Ahli waris almarhum Listyanto Purnawan mempertanyakan alasan MNC Life yang mentransfer santunan kematian sebanyak Rp 600 juta ke rekening kantor MNC Land Tabanan tempat almarhum bekerja. Bukan ke rekening ahli waris (istri almarhum) atas nama Ni Putu Widyasari sesuai formulir klaim yang dikirimkan.
Adit, anak almarhum Listyanto Purnawan menjelaskan setelah almarhum meninggal pihaknya membuat pengajuan klaim meninggal dunia ke MNC Life. Ditawarkan bantuan lewat perantaraan MNC Land Tabanan, Bali (tempat almarhum bekerja) dengan alasan untuk mempercepat proses klaim.
Formulir pengajuan klaim meninggal dunia itu diserahkan ahli waris ke salah satu pegawai MNC Land Tabanan bernama Yusi pada tanggal 18 September 2023. Formulir itu tidak diisikan tanggal karena dijanjikan akan dilengkapi oleh Yusi sebelum dikirim ke MNC Life Jakarta.
Pada tanggal 11 Oktober 2023, tepat 40 hari almarhum meninggal, MNC Land Jakarta memanggil keluarga almarhum ke Jakarta. Pada pertemuan tersebut keluarga almarhum disuruh tanda tangan surat kuasa penyerahan kuasa pengurusan Danapera dan hak-hak lainnya. Karena masih dalam keadaan kalut keluarga almarhum pun menandatangani surat kuasa tersebut.
Adit mengaku, setelah itu pihak keluarga berkali-kali menghubungi customer service kantor MNC Life dan jawabannya selalu pencairannya sedang dalam proses dan persetujuan dari direktur.
Tanpa diketahui ahli waris dan keluarga, pihak MNC Life telah mencairkan klaim meninggal dunia almarhum Listyanto Purnawan ke rekening MNC Land Tabanan (tempat almarhum bekerja) tertanggal 28 Februari 2024. Informasi itu diketahui setelah email istri almarhum di-recovery (7 Juni 2024) karena sempat di-hack.
Ternyata ditemukan ada email dari MNC Life pada tanggal 5 Maret 2024 yang menjelaskan pencairan klaim telah dicairkan ke nomor rekening kantor MNC Land Tabanan pada 28 Februari 2024. Bukan ke rekening Ni Putu Widyasari, istri almarhum sebagai ahli waris.
“Akun email istri almarhum ketahuan di-hack. Setelah melakukan recovery, istri almarhum menemukan email dari MNC Life, tanggal tertera 5 Maret 2024, yang menjelaskan bahwa pencairan klaim asuransi jiwa almarhum telah dicairkan ke nomor rekening perusahaan MNC Land per tanggal 28 Februari 2024,” ucap Adit kepada wartawan di Denpasar, Selasa (23/7/2024).
Adit heran. Mestinya santunan kematian itu masuk ke rekening ahli waris dalam hal ini rekening ibunya. Karena proses pengajuan klaim semuanya atas nama ibunya yaitu Ni Putu Widyasari. Pihaknya mempercayakan (karena ditawari bantuan) pengajuan lewat perantaraan MNC Land tempat almarhum ayahnya bekerja itu karena memang dijanjikan untuk mempermuda proses.
Adit berharap, ahli waris dan keluarga mendapatkan hak-haknya kembali.
“Harapannya kami mendapatkan hak kami kembali. Karena itu sudah diatur di perundang-undangan,” kata Adit.
Kuasa hukum ahli waris, Hendy Triwahyono (Kantor Hukum Bhumi Law Office) menerangkan selain asuransi jiwa dari MNC Life, pihak MNC Land Tabanan juga menhan pesangon yang harusya didapat oleh almarhum sebagai tenaga kerja di MNC Land.
Dijelaskan, pihak ahli waris sempat berdialog dengan pihak MNC Land Tabanan terkait alasan menahan pesangon dari perusahan terhadap karyawan yang meninggal. Namun karena tidak ada jalan keluar akhirnya pihak ahli waris melaporkan MNC Land Tabanan ke Pengadilan Hubungan Industrial, Renon. Saat ini tahapannya masih di proses pembuktian.
“Saya selaku kuasa hukum ahli waris sedang proses gugatan di Pengadilan Hubungan Industrial terkait hak-hak almarhum di MNC Land. Jadi pihak perusahaan menyatakan bahwa hak pesangon (dari kantor almarhum bekerja) termasuk asuransi jiwa MNC Life ini dijadikan alat untuk jaminan karena pekerjaan yang belum dipertanggungjawabkan oleh almarhum”.
“Salah satu komponen untuk mengganti itu adalah santunan kematian MNC Life itu. Kalau kita ngomong aturan kan gak begitu, karena ini kan (Santunan kematian) sifatnya personal,” imbuh Hendi.
Hendy menambahkan, sementara untuk klaim polis (asuransi jiwa) MNC Life yang juga ditahan oleh MNC Land Tabanan tersebut, pihaknya telah melaporkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dari hasil pertemuan dengan OJK, pihak ahli waris diminta untuk membuat surat pengajuan resmi ke OJK agar ditindaklanjuti.
“Proses yang lainnya Mas Adit sudah datang ke OJK terkait MNC Life yang malah transfer santunan kematian ke MNC Land. OJK meminta ahli waris untuk buat pengajuan secara resmi dengan mengirimkan surat soal keberatannya seperti apa nanti akan mereka (OJK) telaah dan mereka verifikasi dan klarifikasi ke para pihak kenapa transferannya ke MNC Land bukan ke ahli waris,” tutup Hendy. (*)
Warga Datangi Kejari Bangli Minta Kejelasan Kasus Dugaan Korupsi Dana BKK Desa Sulahan
Balitopik.com – Warga Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli mendatangi Kejaksaan Tinggi Negeri (Kejari) Bangli untuk menanyakan kejelasan laporan kasus...
Read more