Balitopik.com – Salah seorang yang dituakan dari kelompok pemuda Sumba dan Flores bernama Marthen Umbu membantah pemberitaan yang mengatakan ada keributan antara pemuda Sumba dan Flores di salah satu kos-kosan di Jalan Pucuk I, Banjar Tangtu, Desa Kesiman Kertalangu, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar, Senin (1/1) dini hari pukul 00.30 Wita.
Marthen menjelaskan justru yang terjadi adalah para pemuda tersebut dianiaya oleh pecalang yang datang ke lokasi sehingga berujung pada 3 motor dibakar.
Dia mengatakan berdasarkan pengakuan kedua kelompok pemuda tersebut bahwa pembakaran 3 motor tersebut berawal dari seorang perempuan yang dipukul atau dilempari oleh pecalang yang mendatangi lokasi itu.
Dijelaskan awalnya ada adik kaka asal Flores yang ribut karena Rokok. Kemudian datang seorang pemuda lain asal Sumba untuk melerai adu mulut antara adik kakak asal Flores tersebut.
Setelah situasi tenang, sekitar pukul 00.30 Wita datang sejumlah pecalang ke lokasi untuk memantau situasi. Para pecalang menanyakan situasi kepada seorang pemuda asal Manggarai bernama Jonh di lokasi.
“Saat ditanya pecalang, si Jonh ini menjawab tidak ada perkelahian hanya ada adu mulut dan itu sudah selesai. Tapi pecalang langsung pukul si Jonh sampai mulut pecah,” jelasnya.
Lebih lanjut Marthen menjelaskan setelah Jonh dipukul, seorang yang dituakan di area kos-kosan tersebut (sering dipanggil Bapa Jerli) keluar untuk menanyakan alasan Jonh dipukul. Apesnya Bapa Jerli pun dipukul dengan pipa di kepala sampai berdarah.
Melihat itu, istri dari Bapa Jerli pun keluar dari kamar dan bertanya kenapa suaminya dipukul. Sialnya lagi istri dari Bapa Jerli dilempari batu hingga berdarah kepalanya.
“Nah karena ada perempuan (seorang istri) sudah bercucuran darah, anak-anak melihat ada perempuan yang luka mereka lakukan perlawanan. Para pecalang kabur akhirnya motornya dibakar,” ujar Marthen.
Saat ini kasus pembakaran 3 motor pecalang tersebut sedang ditangani oleh pihak Polresta Denpasar. Sebanyak 30 orang ditahan di Polresta Denpasar untuk dimintai keterangan.
Terkait itu, Marthen mengatakan pihaknya juga sedang mengambil langkah hukum atas penganiayaan terhadap Jonh, Bapa Jerli dan istri dari Bapa Jerli.
Curhatan Warga, Harga Arak Terganggu Akibat Banyak Oplosan, Koster-Giri Diminta Tindak Tegas
Balitopik.com - Seorang warga asal Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung bernama Made Suardika meminta Pasangan Calon (Paslon) Gubernur-Wakil Gubernur Bali Nomor...
Read more